Oleh: Rahmadi S. Abdullah
Gotong royong merupakan satu diantara ciri khas dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Secara garis besar, gotong-royong tertuang dalam Pancasila yaitu sila ketiga ‘persatuan indonesia’. Gotong royong sudah mandarah daging, bahkan menjadi kepribadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Apa lagi dalam situasi pandemi seperti ini adalah momen yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai gotong-royong, seperti persatuan dan kesatuan serta saling tolong-menolong.
Melirik kembali pada budaya gotong-royong, saya berinisiatif melaksanakan program pemembagian hand sanitizer dan edukasi hidup sehat melalui media sosial pribadi, karena ini menjadi kebutuhan masyarakat yang bersifat vital di masa pandemi covid-19. Selain itu, saya juga melaksanakan program membantu kelompok tani, karena pangan merupakan sumber kehidupan masyarakat.
Menjaga kebersihan menjadi hal wajib yang harus dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Salah satunya adalah menjaga kebersihan tangan. Pasalnya tangan menjadi bagian penting tubuh, yang sangat rentan dan sangat mundah menjadi tempat bersarangnya virus dan bakteri. Sehingga hand sanitizer menjadi salah satu alternatif untuk membersihkan tangan di kala tidak ada air dan sabun saat bepergian atau melakukan aktivitas diluar rumah serta praktis untuk dibawah kemana-mana.
Selain itu, edukasi hidup sehat juga terus digencarkan, agar masyarakat memahami apa yang harus mereka lakukan. Edukasi hidup sehat melalui sosial media pribadi bertujuan agar disela-sela masyarakat asik berselancar di media sosial, dapat juga melihat postingan-postingan edukasi ataupun informasi seputaran pandemi COVID-19, karena sesuai data Tren Digital melaporkan lebih dari 140 juta orang Indonesia aktif menggunakan platform media sosial selama pandemi COVID-19.
Dengan begitu banyak pengguna media sosial, tentu bahan edukasi yang dikemas dalam bentuk pamflet atau banner yang saya hidangkan di halaman facebook dan Instagram dapat dibaca oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa terkecuali. Walaupun minat literasi masyarakat Indonesia tidak sebanding dengan banyaknya pengguna media sosial. Dan saya yakin ajakan hidup sehat yang dikemas dengan menarik dapat menggairahkan untuk dibaca.
Kegiatan-kegiatan diatas yang saya laksanakan terasa belum lengkap bila belum mengabdikan diri secara nyata kehadapan masayarakat. Sebagai bentuk pengabdian diri sesuai amanatan tri darma perguruan tinggi, saya membantu masyarakat untuk merawat perkebunan mereka. Tidak begitu banyak membantu melalui program ini, namun setidaknya dapat membangun hubungan emosional yang baik dengan masyarakat.
Di tengah pandemi ini, pentingnya partisipasi masyarakat sehingga semboyan gotong-royong yang menjadi kepribadian masyarakat indonesia dapat diterapkan dengan benar. Karena pada dasarnya, sikap saling tolong menolong atau kerja kolektif adalah kunci untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Pandemi COVID-19 memang telah menjelma dari krisis Kesehatan menjadi krisis sosial ekonomi, namun sikap gotong royong masayarakat Indonesia harus membuktikan bahwa kita sebagai bangsa besar yang peduli dan kuat. Kita harus optimis mampu melewati masa sulit pandemi ini secara bersama-sama. (*)
OPINI: Gotong Royong di Masa Pandemi COVID-19
