Kupang, HN – Puluhan sopir angkot di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi NTT, Rabu 27 Oktober 2021.
Mereka menggelar aksi mogok, menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, yang serimg berubah-ubah harga, selama beberapa waktu terakhir.
Pemilik angkot di Kota Kupang, Demsi Tase, menjelaskan, pihaknya menggelar aksi mogok, dan mendatangi gedung DPRD NTT, untuk menyampaikan aspiras, terkait kenaikan harga BBM jenis Pertalite.
Menurut Demsi, jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinaikan, maka harus dibarengi juga dengan kenaikan harga tarif angkutan.
“Hari ini kami datang untuk sampaikan aspirasi kami. Kalau bisa tarif angkutan ini harus dinaikan. Karena harga Bahan Bakar Minyak (BMM) berubah sudah dua kali dalam beberapa waktu ini,” jelasnya.
Dia menerangkan, BBM jenis Premium yang digunakan sebelum beralih ke Prtalite memiliki harga yang masih relatif murah, yaitu Rp6.450. Ketika dialihkan ke Pertalite Khusus (PLK) harganya Rp6.860, dan tiba-tiba naik lagi menjadi Rp7.250.
“Sehingga usaha angkot kami alami perubahan, dimana penghasilan yang kami dapatkan, hanya bisa digunakan untuk mengisi BBM saja. Jadi kami tidak ada penghasilan,” tandasnya.
Anggota Komisi IV DPRD NTT Fraksi Partai PDIP, Vinsen Pata, yang menerima perwakikan massa aksi, mengatakan, sebagai DPRD NTT, pihaknya akan segera menerima dan melanjutkan semua aspirasi yang disampaikan.
“Aspirasinya kita sudah terima, dan akan dilanjutkan ke pemerintah. Kita juga akan membahasnya pada sidang paripurna nanti,” jelas Vinsen Pata. (*)