Kupang, HN – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) soroti dana bantuan seroja senilai Rp10,8 milar rupiah, yang hingga kini masih tersimpan di rekening posko tanggap darurat Pemprov NTT.
Juru Bicara Fraksi Partai PAN, Apt, Rambu Konda Anggung Praing, S. Farm, saat membacakan Pandangan Umum Fraksi, mengatakan, pemerintah harus segera merealisasikan dana bantuan seroja Rp10,8 miliar untuk kebutuhan masyarakat.
Badai Siklon Tropis Seroja sudah berlalu tujuh bulan, namun belum ada keseriusan dari Pemerintah Provinsi NTT untuk merealisasikan dana bantuan bagi masyarakat. Sementara sekarang sudah memasuki musim penghujan.
“Bencana seroja ini sudah berlalu kurang lebih tujuh bulan, maka perlu keseriusan dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara benar dan tepat sasaran,” tegas Rambu Konda, Kamis 11 November 2021.
Dia menegaskan, Pemerintah terkesan lambat menangani persoalan yang sedang dihadapi masyarakat, karena hingga sekarang, dana bantuan belum juga di realisasikan untuk masyarakat.
“Pemerintah terkesan lambat menanggapi kebutuhan masyarakat saat ini. Kalau lambat dalam penanganan, masyarakat bisa berasumsi bahwa kita menipu mereka,” terngnya.
Ia menerangkan, dampak yang dialami masyarakat adalah kerusakan rumah, yang merupakan tempat perlindungan mereka, sehingga pemerintah diharapkan cepat mengambil sebuah kebijakan untuk mengatasi persoalan yang tengah dialami masyarakat.
“Harus tanggap cepat. Karena rumah itu kebutuhan dasar masyarakat. Jadi tanggapan dari pemerintah itu harus cepat. Bagaimana mereka bisa bekerja secara normal, kalau rumah mereka saja belum di perbaiki,” ungkapnya.
Ia menambahkan, seluruh persyaratan yang diminta sudah dipenuhi oleh masyarakat. Dimana mereka diharuskan untuk mengumpulkan foto copi KTP, KK, hingga kerusakan yang dialami akibat dampak badai seroja, sehingga bantuan yang disalurkan sesuai kerusakan yang dialami.
“Itu kan masyarakat di kampung harus ke kota untuk melengkapi seluruh dokumen sebagai syarat untuk menerima bantuan. Jadi saya rasa pemerintah tidak boleh tinggal diam. Karena dampak seroja ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat. Tetapi kenapa dana bantuan itu belum juga dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat,” tandasnya. (*)