Kupang, HN – Kematian Astri Evita Manafe (30) dan anaknya Lael Maccabee (1) yang ditemukan di Kelurahan Pankase Oeleta, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyisahkan duka mendalam bagi keluarga.
Atas peristiwa itu, masyarakat Kota Kupang, menggelar aksi seribu lilin, sebagai tanda duka atas meninggalnya mendiang Astri dan buah hatinya Lael Maccabee. Aksi itu dilaksanakan di depan Kantor Gubernur NTT, Minggu 28 November 2021 malam.
Selain aksi seribu lilin, mereka juga membentangkan kain putih, dan meminta pengguna jalan untuk membuhkan tanda tangan, sebagai bentuk dukungan kepada Aparat Penegak Hukum (APH), untuk segera mengungkap aktor dibalik pembunuhan Lael dan ibunya.
Masyarakat yang hadir dalam aksi 1000 lilin membawa serta alat pengeras suara, dan melakukan orasi bergantian. Dalam orasi yang disampaikan, mereka menuntut agar pelaku pembunuhan Lael dan ibundanya harus di hukum mati.
“Pelaku dan aktornya harus di hukum seadil-adilnya. Bila perlu dihukum mati. Kami akan tetap mengkawal proses hukum ini,” tegas salah satu perwakilan masyarakat saat melakukan orasi di depan Kantor Gubernur NTT.
Mereka mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk berani bertindak tegas, mengusut tuntas, hingga menangkap pelaku dan aktor dibalik kasus dugaan pembunuhan ibu dan anak di Pankase Oeleta, Kota Kupang beberapa waktu lalu.
“Kami minta polisi untuk mengungkap kasus ini seadil-adilnya, dan jangan ada tebang pilih. Hukum harus ditegakan. Polisi harus cepat menangkap pelaku pembunuhan ini,” jelasnya.
Mereka bahkan bersedia untuk melakukan pendampingan hukum, demi mengungkap pelaku pembunuhan itu, karena kasus ini telah menjadi atensi seluruh masyarakat Kota Kupang.
“Hari ini kami bersi kukuh untuk pendampingan hukum secara adil. Kami percaya bahwa polisi adalah panglima dan pengayom kami untuk menegakan hukum seadil-adilnya,” terangnya.
Selain itu, mereka juga memberikan dukungan penuh bagi orang tua korban maupun kuarga, bahwa keluarga korban tidak sedang menghadapi kasus ini sendirian.
“Mereka tidak sendiri hadapi kasus ini. Seluruh masyarakat Kota Kupang memberikan perharian serius terhadap kasus ini,” tandasnya. (*)