Hukrim  

Usai Pra Rekonstruksi, Tersangka RB Dijamu Makan Siang Bareng Polisi

Pra Rekonstruksi tersangka RB di halaman Mapolda NTT/Foto: haluanntt.com

KUPANG, HALUANNTT.COM – RB alias Randy Bejideh, pelaku pembunuhan Astri dan Lael diperlakukan sangat istimewa oleh pihak Kepolisian Daerah (Polda) NTT. Randy bahkan dijamu makan siang bersama polisi, usai melakukan pra rekonstruksi di lapangan Mapolda NTT, Kamis 16 Desember 2021.

Perlakuan istimewa tidak hanya sampai disitu, tangan Randy pun tidak diborgol oleh polisii. Selain itu, dalam proses pra rekonstruksi, Randy tidak menggunakan baju tahanan. Padahal ia sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan keji itu.

Perlakuan istimewa ini tidak pernah diberikan polisi kepada pelaku kejahatan lainnya. Termasuk Tinus Tanaem, salah satu tersangka dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Nani Welkis pada beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:  Kejati NTT Diminta Garap Dugaan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Hotel Sasando

Kaka kandung korban, Jack Manafe, melalui postingan Facebook, ia menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian, karena telah melindungi hak tersangka, sehingga mereka nyaris tidak bisa membedakan tersangka pembunuhan Astri dan Lael.

“Terima kasih buat polisi karena telah melindungi hak tersangka, sehingga tersangka terlihat seperti bukan tahanan. Untung ada papan nama tersangka. Kalau tidak kami tidak tahu kalau itu adalah Randy,” tulis Jack Manafe.

BACA JUGA:  Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Budidaya Kerapu di NTT Dinilai Gagal

Usai menyaksikan pra rekonstruksi di lapangan Polda NTT, Jack bersama kuasa hukum sempat mampir di ruang reskrimum, dan ternyata mereka mendapati Randy sedang makan bersama polisi di satu meja.

“Bukankah seharusnya dia langsung dikembalikan ke dalam sel? Apakah SOP nya begitu?,” tanya Jack Manafe.

Kami keluarga bersama kuasa hukum menyimpulkan bahwa ada loncatan dan ketidaksesuaian antara keterangan Randy dengan bukti dan petunjuk yang sudah diserahkan ke penyidik. Namun ia sadar, penyidik tidak bisa di intervensi, sehingga hanya bisa melihat dengan hati yang teriris.

BACA JUGA:  DPRD NTT Telah Laksanakan Fungsinya Secara Baik Sepanjang Tahun 2021

“Terus terang saat itu kepala saya tegang sepertinya pembuluh darah hampir pecah. Tetapi Tuhan baik, kami hanya bisa berdoa dan memohon kalau bisa dalam waktu dekat ini penyidik telah menetapkan perubahan pasal dan tersangka,” curhat Jack.

Jika tidak demikian, maka pihaknya akan mengambil langkah hukum lain sesuai amanat UU. “Oleh sebab itu, bagi semua basudara yang melihat kejanggalan ini, marilah kita berusaha dengan cara dan talenta masing-masing, untuk membantu penyidik supaya keadilan ditegakan,” pungkasnya. (*)

error: Content is protected !!