KUPANG, HALUANNTT.COM – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan segera membangun jembatan kembar Liliba guna mengatasi kemacetan lalulintas yang kian parah di lokasi tersebut.
Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM,MH, Jumat 14 Januari 2022 lalu telah mengunjungi Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X NTT di wilayah Tanah Merah, Kabupaten Kupang, guna memperjuangkan jembatan kembar Liliba.
Kunjungan Wali Kota Kupang sekaligus membahas sejumlah pekerjaan dan penataan Kota Kupang, dengan dukungan dana dari Pemerintah Pusat (Pempus), yang ditangani oleh Balai Jalan Nasional.
Wali Kota yang didampingi Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Lega, SH, Kepala Dinas PUPR Kota Kupang, Ir. Benyamin Hendrik Ndapamerang, beserta para kabid, langsung diterimah oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X NTT, Agustinus Junianto, ST, MT bersama jajarannya.
Dalam pertemuan, Jeriko meminta Balai Jalan Nasional Provinsi NTT untuk membantu Pemerintah Kota Kupang, demi memperjuangkan pembangunan jembatan kembar Liliba, yang sudah lama direncanakan itu.
Menurut Jeriko, pihaknya sudah bertemu dengan Direktur Jendral Bina Marga untuk memperjuangkan rencana pembangunan jembatan kembar Liliba, dan semuanya telah disetujui. Namun semua anggaran harus direfocusing karena pandemi COVID-19.
“Sehingga kami harap supaya rencana ini mendapat dukungan dari Balai Jalan Nasional agar bisa segera dimulai pekerjaannya. Pemerintah Kota Kupang siap men-support data dan rekomendasi yang dibutuhkan,” jelas Jeriko.
Selain jembatan kembar Liliba, Wali Kota juga membahas tentang rencana pembangunan trotoar di beberapa titik di Kota Kupang, dengan dukungan dana dari pemerintah pusat. Dia berharap pekerjaan tersebut jadi dilaksanakan.
“Sebentar lagi masa jabatan kami sudah selesai. Harapan kami pekerjaan-pekerjaan ini bisa diselesaikan. Terima kasih Balai Jalan Nasional dari Kementerian PUPR yang sudah membantu kami selama ini membuat Kota Kupang makin berkembang,” tandasnya.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X NTT, Agustinus Junianto, ST, MT, mengakui pembangunan jembatan Liliba sudah pernah diusulkan beberapa tahun yang lalu. Bahkan sudah ada pembebasan lahan sejak 2017 lalu. Saat ini, Jembatan Liliba menjadi salah satu titik macet paling parah di Kota Kupang.
Menurutnya, ia bersama timnya sudah mengambil gambar menggunakan drone untuk menggambarkan kemacetan di titik tersebut guna dilaporkan ke Jakarta.
Pada Desember 2021 lalu, pihaknya bersama Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR sudah turun langsung meninjau lokasi jembatan Liliba, dan sudah mengirim tim untuk menyurvei kondisi dua jembatan di Kota Kupang, yakni jembatan Liliba dan Petuk.
Namun hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut. Menurutnya dalam komunikasi dengan rekan-rekannya di Jakarta, pihaknya diminta untuk mengajukan kembali usulan pembangunan tersebut. “Kita berusaha agar tahun ini atau tahun depan sudah bisa terlaksana,” ungkapnya.
Selain itu, Agustinus menyinggung terkait antisipasi genangan air di Kota Kupang yang cukup parah saat hujan. Menurutnya beberapa sudah teratasi, namun di beberapa lokasi harus sudah memiliki sumur resapan, karena volume air terlalu besar menimbulkan genangan yang cukup mengganggu pengguna jalan, seperti di Bundaran Tirosa/PU. Karena itu pihaknya minta pertimbangan teknis dari Dinas PUPR Kota Kupang untuk pembuangan air dari lokasi tersebut.
Selain itu mereka juga membahas pencurian penutup lubang pembuangan pada trotoar yang baru selesai dibangun. Dikawatirkan akan membahayakan para pengguna jalan, karena lubangnya cukup dalam. Menanggapi permintaan-permintaan tersebut, Wali Kota langsung memerintahkan Kadis PUPR dan para kabidnya untuk segera menindaklanjuti dan membuat kajian. Mengenai pencurian penutup lubang pembuangan, Wali Kota berjanji akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan. (*)