KUPANG, HALUANNTT.COM – Ketua dan Pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) NTT, periode 2022-2025 resmi dilantik, di Aula Eltari, Kantor Gubernur NTT, Selasa 8 Februari 2022.
Bendera pataka sebagai simbol kepengurusan baru PSSI NTT diserahkan oleh Ketua Umum PSSI Pusat, Mochamad Iriawan kepada Chris Mboeik, selaku Ketua Umum terpilih PSSI NTT.
Ketua Umum PSSI Pusat, Mochamad Iriawan, dalam sambutannya menyampaikan selamat dan apresiasi kepada seluruh pengurus PSSI NTT, yang secara resmi telah dilantik dan dipercayakan untuk mengurus organisasi PSSI di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saya ucapkan proficiat dan selamat bertugas bagi pengurus PSSI NTT. Kalian harus bisa memajukan sepak bola di NTT. Karena bola merupakan alat pemersatu yang memang digemari 78 persen rakyat Indonesia,” ujar Iriawan dalam sambutannya.
Menurutnya, NTT merupakan provinsi yang memiliki potensi sangat luar biasa di bidang olahraga, khususnya sepak bola. Tetapi masih terkendala sarana dan prasarana untuk mendukung potensi yang dimiliki.
“Saya sudah bincang-bincang dengan pak Viktor, dan memang masih banyak infrastruktur olahraga yang kurang di NTT. Sehingga ia menyarankan agar harus bangun stadion di Pulau Timor, Kupang, Flores dan Sumba,” jelasnya.
Usulan Gubernur Viktor Laiskodat terkat pembangunan stadion di empat wilayah tersebut diyakini pasti diterima dan ditindaklanjuti oleh Presiden RI Joko Widodo, melalui Kementrian PUPR Pusat.
“Saya yakin presiden akan menerimanya. Karena pak Joko Widodo sangat atensi terhadap olahraga, khususnya sepak bola,” terang
Mochamad Iriawan.
Ia menambahkan, tugas Asprov merupakan perpanjangan tangan dari PSSI Pusat di daerah, sehingga semua kebijakan yang dibuat, harus segera dilaksanakan, dan menyampaikan secara baik dan benar kepada Askab maupun Askot.
“Sehingga diharapkan bisa mencari talenta bagus dari Askab dan Askot, karena saya yakin NTT sangat luar biasa. Kalau untuk skill dan stamina saya tahu betul,” pungkasnya.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, mengatakan, mengurus sepak bola di Provinsi Nusa Tenggara Timur bukan merupakan sesuatu yang mudah, karena orang NTT tidak memiliki mental dan jiwa petarung.
“Pekerjaan kalian itu sulit. Karena dunia bola di NTT sangat jarang bermain dalam keadaan damai. Karena mentalitas kita itu bukan petarung. Kita mau bertatung, tetapi tidak memiliki jiwa petarung,” tegas gubernur Laiskodat.
Menurutnya, Asprov NTT harus segera laksanakan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa dunia olahraga sekarang bukan hanya sekedar sport. Tetapi sudah mencakup bisnis dan hiburan.
“Sehingga tidak boleh ada pukul-pukulan di lapangan. Harus sosialisasi juga agar orang mau bermain bola sepanjang waktu. Kalau masalah ini bisa diatasi, maka sepak bola di NTT akan berhasil,” jelasnya.
Selain itu, diharapkan agar seluruh kompetisi-kompetisi wajib itu harus dilaksanakan untuk memajukan sepak bola di Provinsi Nusa Tenggara Timur. “Tidak boleh di tiadakan. Satu bulan harus satu kali pertandingan,” tandasnya.
Ketua Umum PSSI NTT, Chris Mboeik, menjelaskan, demi memajukan sepak bola, pihaknya akan memperjuangkan agar Provinsi Nusa Tenggara Timur segera memiliki stadion besar setara internasional.
“Saya akan perjuangkan apa yang disampaikan Ketum Iriawan, bahwa NTT akan memiliki tiga stadion besar setara internasional,” jelas Chris Mboeik.
Dimasa kepemimpinannya, ia berkomitmen untuk melakunan kompetisi di tingkat NTT, sesuai hasil kongres yang sudah ditetapkan. Bahwa sepak bola U15 akan diselenggarakan di Atambua, U17 di Sikka, dan Piala Eltari di Kabupaten Lembata.
Ia menambahkan, kehadiraan Ketuam PSSI Pusat di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki nilai plus dan sebuah modal kuat bagi PSSI NTT, untuk bisa melakukan lobi-lobi ke stakeholder pusat, agar lebih memperhatikan sepak bola NTT.
“Kedatangan Ketum PSSI merupakan modal bagi PSSI NTT untuk melakukan lobi ke pusat, agar kita lebih diperhatikan. Temasuk para pemain kita. Karena menempatkan pemain NTT di Timnas itu perlu banyak upaya,” jelasnya.
“Tidak hanya sekedar siapkan skill pemain. Tetapi wajib lakukan lobo-lobi dengam stakeholder di pusat agar bisa diperhatikan. Jadi kita punya nilai unggul hari ini, karena ketum datang sendiri kesini,” tandasnya.***