Kupang, HN – Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kian nyata. Proyek ini telah memasuki babak baru, pasca ditetapkannya Rancangan Undang undang Ibu Kota Negara (RRU IKN).
Presiden Indonesia, Joko Widodo, belum lama ini meminta para gubernur se-Indonesia, untuk mengumpulkan air dan tanah, yang nantinya disatukan, untuk digunakan dalam rangka membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Permintaan Presiden Joko Widodo, langsung ditindaklanjuti oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Para bupati langsung diminta untuk mengumpulkan tanah dan air secara simbolis di halaman depan kantor gubernur NTT, Jumat 11 Maret 2022.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, mengatakan, tanah dan air yang telah dikumpulkan oleh para bupati, merupakan sebuah wujud sumbangsih masyarakat NTT dalam membangun ibu kota negara Nusantara di Kalimantan Timur.
“Tanah dan air dari rahim Flobamorata ini sebagai sumbangsih rakyat NTT. Dari rahim Flobamorata ini, akan dibawah dan disatukan dengan tanah dan air dari seluruh pelosok Nusantara, untuk digunakan membangun IKN Nusantara di Kalimantan Timur,” ujar Gubernur Laiskodat dalam sambutannya.
Menurutnya, rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, sudah direncanakan sejak kepemimpinan Bung Karno. Namun baru direalisasikan pada masa kepemimpiman Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Ini direncanakan sudah lama. Tetapi pada saat pemerintahan Joko Widodo baru dapat terlaksana dengan baik. Sehingga kita berdoa, agar tanah dan air dari rahim Flobamorata memberikan sumbangsih, energi, dorongan, dan semangat baru untuk IKN Nusantara makin pesat dan berhasil,” jelasnya.
“Sehingga kita semua bisa bangga memiliki ibu kota negara (IKN) baru, yang mampu mewujudkan sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelas Gubernur Laiskodat menambahkan.
Dengan demikian, Gubernur Laiskodat menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh bupati se-NTT dan para tokoh adat, yang telah terlibat langsung untuk melaksanakan ritualitas penyerahan tanah dan air secara simbolis.
“Sehingga nantinya tanah dan air ini akan saya bawa tanggal 13 Maret 2022, untuk diserahkan ke bapak Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Maret nanti dI kalimantan Timur. Kita harap, semuanya bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Para bupati dan tokoh adat yang datang menyerahkan tanah dan air, tampak mengenakan pakian adat dari daerah masing maisng. Mereka disambut, menggunakan prosesi adat Natoni.
Untuk diketahui, Kabupaten Belu, Flores Timur (Flotim) dan Sumba Tengah, ditugaskan untuk membawah tanah. Sementara Kabupaten Lembata, Alor, Rote Ndao dan Sabu Raijua membawa air.***