Dinas PMD NTT Akan Bangun Pabrik Bambu di Seluruh Desa

Kepala Dinas PMD NTT, Viktor Manek (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan/Foto: Haluan NTT

Kupang, HN – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menargetkan pabrik bambu disetiap desa yang tersebar di seluruh wilayah NTT.

Target DPMD NTT untuk memilki pabrik bambu di setiap desa, adalah untuk memanfaatkan lahan yang terdegradasi, demi melestarikan lingkungan alam.

Kepala DPMD NTT, Viktor Manek, mengatakan, bambu merupakan salah satu aset lingkungan yang memiliki kontribusi luas biasa dalam menjaga dan melestarikan alam.

Menurutnya, selain menjaga kelestarian alam, bambu juga dapat meningkatkan sumber pendapatan masyarakat. Karena bambu bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajianan.

“Sehingga target kita, untuk semua desa di NTT harus memiliki pabrik bambu. Sekarang kita baru miliki sekolah bambu di Ngada, dan pabriknya di Maumbawa. Kalau ini bisa terjadi, maka alam dan budaya terlestari dengan baik, masyarakat pun mendapatkan manfaat ekonominya,” ujar Viktor Manek, Kamis 17 Maret 2022.

BACA JUGA:  Angka NPL Menurun, Pemkab Kupang Apresiasi Kinerja Bank NTT Cabang Oelamasi

Ia mengakui, pihaknya saat ini telah memiliki Pilot Project 20 desa yang tersebar di tujuh Kabupaten di Pulau Flores, dari Kabupaten Sikka sampai Manggarai Barat.

“Itu baru 20 desa. Sedangkan target kita 200 desa bambu di NTT, dengan pelopornya para ibu-ibu. Jadi mereka akan dilatih untuk menanam dan memelihara hingga panen,” terangnya.

Banbu yang dipanen, kata dia, akan dimasukan ke pabrik untuk dilaminating seperti kayu balok, untuk menggantikan fungsi kayu dari pohon, sehingga pohon tidak lagi ditebang sembarangan.

BACA JUGA:  Pelajari Digitalisasi Smart Branch, Bank Sulselbar Studi Banding ke Bank NTT

“Jadi kita akan bagikan lahannya. Dari satu hektar lahan, 35 persen kita alokasikan untuk tanam bambu. Selebihnya bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman jenis lainnya,” jelasnya.

Ia menerangkan, semua yang dilakukan DPMD NTT memiliki tujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, untuk menghadapi perubahan iklim yang bisa berdampak pada sektor pertanian.

Dukung Program ICRAF di Kabupaten TTS

Kepala DPMD NTT, Viktor Manek, menjelaskan, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) akan dikembangkan lahan bambu, untuk mendukung program ICRAF di DAS Benanain dan Noelmina.

“Di TTS juga harus dikembangkan. Karena bambu bisa ditanam di lahan yang kritis, miring, serta lebih cepat tumbuh. Satu hektar bambu bisa menyimpan air 500 liter dalam satu tahun. Bayangkan kalau kita punya 100 hektar laham bambu. Berapa debit air yang bisa disimpan,” jelasnya.

BACA JUGA:  Dirut Bank NTT Apresiasi Kinerja Pemkot Kupang

Menurutnya, DPMD NTT bisa tentukan lokasi untuk membudidaya bambu di Kabupaten TTS, terutama pada puncak gunung Mutis, karena lokasinya berada di ketinggian.

Air di Timor itu kan dari Mutis. Jadi semua desa di lereng gunung itu kita bisa budidaya bambu. Sehingga sungai sungai kita tidak berair saat musim hujan saja. Tetapi karena bambu, sungai kita mulai ada air disetiap musim panas,” pungkasnya.***

error: Content is protected !!