Festival PAD dan Desa Binaan Bank NTT Resmi Dibuka Gubernur Viktor Laiskodat

Pembukaan Festival Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD di Hotel Aston Kupang/Foto: Haluan NTT

Kupang, HN – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat secara resmi membuka dua event besar Bank NTT yang digelar di Hotel Aston Kupang, Senin 21 Maret 2022.

Kedua event yang dibuka Gubernur Viktor Laskodat, yakni Festival Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD. Setiap Kabupaten/Kota mengirimkan lima desa terbaik untuk mewakili kabupaten masing masing sebagai nominator.

Festival Desa Binaan dan Festival PAD dirangkai dengan kegiatan inklusi, yang selama ini telah dikenal luas dikalangan masyarakat dengan nama program Ramai Sekali Bank NTT.

Kegiatan itu merupakan misi Bank NTT sebagai Pelopor Penggerak Ekomomi Rakyat, serta untuk menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif demi kesejahteraan rakyat NTT.

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, dalam sambutannya, mengatakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kekuatan ekomomi dalam membangun bangsa dan negara.

Menurutnya, disejumlah negara besar, bank sudah merubah pola bisnisnya. Mereka sangat antusias dan terlibat aktiv dalam rangka membangun pelaku UMKM di daerah mereka masing masing.

“Dan hari ini saya sangat bangga terhadap Bank NTT yang terus berkolaborasi untuk memberdayakan pelaku UMKM di Provinsi NTT demi melahirkan produk yang unggul dan berkualitas,” ungkap Gubernur Viktor Laiskodat.

BACA JUGA:  Adhitya Nasution Berharap Bupati-Wabup Sabu Raijua Mampu Bawa Perubahan

“Kita bermimpi, suatu saat nanti Bank NTT menjadi salah satu bank UMKM terkuat di NTT, untuk membangun ekonomi masyarakat. Ini menjadi kesempatan dan awal yang baik,” jelasnya.

Sebagai gubernur, Viktor Laiskodat menilai bahwa, Bank NTT telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Dimana mereka merangkul setiap pelaku UMKM di setiap desa di NTT, yang nantinya menjadi Desa Binaan Bank NTT.

“Saya terima kasih kepada Bank NTT yang telah merangkul UMKM dalam rangka menghadirkan produk yang sangat berkualitas dan bagus. Itu merupakan identitas budaya dan intelektual orang NTT yang harus tergambar dalam produk yang dihadirkan,” jelasnya.

“Bank NTT yang merupakan lembaga keuangan, sekarang sudah menjadi basis terhadap pembangunan UMKM di NTT. Saya sangat gembira, karena mereka melahirkan pemikiran hebat untuk NTT,” ujar Viktor menambahkan.

Ia menjelaskan, Provinsi NTT memiliki potensi dan kekayaan alam yang tidak dimiliki daerah lain. Baik itu komoditi laut maupun darat yang bisa dimanfaatkan secara baik untuk suatu kekuatan baru dalam membangun ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:  Angka NPL Menurun, Pemkab Kupang Apresiasi Kinerja Bank NTT Cabang Oelamasi

“Kita harus terus membangun potensi dan sumber daya yang ada di NTT. Dan untuk membangun daerah ini, saya melihat kemauan besar Bank NTT untuk terlibat aktiv dalam gerakan ini. Kita harap dapat menjadi kekuatan ekonomi baru kita,” ungkapnya.

Potensi itu, kata dia, harus dikerjakan dan menjadi investasi jangka panjang untuk meningkatkan ekomomi rakyat. “Sehingga kita bisa tunjukan kepada dunia bahwa, NTT memiliki orang cerdas yang memahami potensi daeranya, dan dikembangkan menjadi produk unggulan dalam mensejahterakan masyarakat,” tandasnya.

Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, pada kesempatan yang sama, mengatakan, pihaknya melaksanakan kegiatan festival Desan Binaan dan Festival PAD dengan melibatkan 115 desa yang ada di NTT.

Menurutnya, terselenggaranya dua event itu adalah untuk membangun pemasaran terhadap semua produk yang diproduksi para pelaku UMKM dari desa Binaan Bank NTT.

“Sehingga website GoNTT akan menjadi market palace bagi para pelaku usaha di NTT yang berada dalam binaan Bank NTT, yang diawasi oleh pemprov NTT, agar dapat berakselerasi dengan baik,” jelasnya.

BACA JUGA:  Leo Lelo: Simpatisan Jeriko Tidak Punya Hak Larang Kegiatan Partai Demokrat

Bank NTT hadir ditengah masyarakat sebagai solusi menjawab tantangan besar yang kerap dihadapi oleh masyarakat, maupun para pelaku UMKM di NTT.

Kerja cerdas Bank NTT dilakukan dengan kolaborasi membangun desa, dengan beberapa terobosan yaitu memberdayakan pelaku usaha, serta semua pihak dilibatkan untuk bekerja sama.

Pihak pemerintah, memfasilitasi Kementrian Hukum dan Ham untuk memberikan perlindungan terhadap potensi, usaha dan hasil produksi dari UMKM. Kemudian BPOM akan memberikan penguatan kendali mutu, pihak Asuransi, OJK, BI, dan Ovtaker, akan ditingkatkan kapasitas produksinya.

“Sehingga ketika produk masuk dalam pasar domestik maupun internasional, kehalalan dan kesehatan konsumen bisa dijamin. Selain itu, permintaan yang disampaikan berbagai pihak, mampu dijawab oleh pelaku usaha yang ada,” terangnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengajak rakyat NTT untuk tidak saja membangun kapasitas usahanya. Namun harus berani memberikan kontribusi terhadap daerah, terutama dari hasil usaha yang dimiliki.

“Jadi kita harus mulai membangun kesadaran untuk membayar berbagai retribusi, baik itu pajak daerah maupun pajak negara, sehingga proses yang dilakukan bisa bermangaat bagi daerah, maupun peningkatan PAD,” tandasnya.***

error: Content is protected !!