Kupang, KN – Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo atau Jokowi mengakhiri rangkaian kunjungan kerja (kunker) selama satu hari di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis 24 Maret 2022.
Selama di NTT, Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur NTT, Viktor Laiskodat ke sejumlah lokasi, yang menjadi agenda kunjungan presiden.
Lokasi pertama yang dikunjungi presiden adalah meresmikan penataan kawasan Kota Kupang, yang terdiri dari tiga titik. Diantaranya, kawasan Kota Lama Kupang, tepatnya di Pantai Lai-Lai Besi Kopan (LLBK), Pantai Kelapa Lima, serta Koridor 3 Jalan Frans Seda.
Gubernur Viktor kemudian mendampingi Presiden bertolak ke Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk meninjau Sumur Pompa Hidram di Desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan, meninjau rumah warga di Desa Kesetnana, dalam rangka program percepatan penurunan stunting.
“Kita berterima kasih kepada Presiden yang sudah berulang-ulang kali datang ke NTT. Kali ini datang berbicara tentang stunting. Beliau memerintahkan Menteri Kesehatan bekerjasama dengan BKKBN bersama Pemerintah daerah melakukan percepatan penurunan stunting di NTT” ujar Gubernur VBL.
Kunjungan Kerja selanjutnya ke Kabupaten Belu, dalam rangka meresmikan Politeknik Dr. Aloysius Benedictus Mboi, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan), dan penanaman jagung bersama masyarakat di kawasan lumbung pangan atau food estate Desa Fatuketi.
Gubernur berharap agar Sekolah Politeknik Kementerian Pertahanan yang telah dibangun dapat membangun SDM masyarakat di Provinsi NTT yang lebih baik ke depan.
“Kita telah melihat langsung Politeknik yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan yang sangat luar biasa dan kita memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat karena nantinya lembaga ini sangat bermanfaat bagi Provinsi NTT” kata VBL.
Terkait Penanaman jagung yang dilakukan Presiden bersama masyarakat, Gubernur Laiskodat mengatakan bahwa Pemerintah telah melakukan komitmen besar yang akan membuat Provinsi NTT akan terdorong bergerak ke depan, sehingga nantinya tidak ada lagi daerah-daerah yang tertinggal atau tidak diperhatikan karena berbagai alasan teknis.
“Presiden akan membantu dengan berbagai bantuan alat berat pertanian sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik” jelas VBL yang didampingi Kapolda NTT Irjen Pol. Setyo Budiyanto.***