Kupang, HN – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menghadiri bedah buku dan launching antologi puisi religi “Sang Mesiaa” dan pameran buku karya Pater Fritz Meko, SVD di Hotel Cahaya Bapa, Naikoten Kupang, Sabtu 2 April 2022.
Dalam sambutannya, Gubernur Lasikodat, mengatakan, karya dan budaya literasi harus terus diwariskan bagi generasi muda di NTT.
Menurutnya, pemahaman literasi yang baik akan sangat membantu manusia dalam perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga menghasilkan karya tulisan dari pemikiran dan refleksi kritis yang dapat dibaca dan berguna bagi orang lain.
“Kita semua tentu sangat megapresiasi dengan kebanggaan luar biasa atas launchingnya buku karya Pater Fritz Meko, SVD. Kita juga berterima kasih kepada Pater Fritz Meko yang lewat karyanya ini membantu kita untuk membuka wawasan untuk merefleksikan realitas dan memahami,” ujar Gubernur Laskodat.
Ia menjelaskan, Pater Fritz melahirkan pengetahuan literasi lewat puisi – puisi religi yang sungguh hebat dan tentunya akan dikenal dengan karyanya-karyanya ini.
“Layaknya seorang manusia yang hebat adalah manusia yang berbuat dan berkarya lewat pemikiran dan perasaanya untuk nantinya dibaca ataupun berguna bagi orang banyak sehingga pasti akan terus dikenang sepanjang zaman,” terangnya.
Pater Fritz Meko SVD, saat sesi diskusi bedah buku mengatakan, melalui buku tersebut ia ingin mengajak pembaca melakukan refleksi. “Melalui puisi ini saya ingin mengajak pembaca untuk melakukan kontemplasi dan refleksi mendalam atas kasih karunia Tuhan,” katanya.
“Dengan Puisi yang merupakan bentuk karya sastra dengan kata-kata yang singkat pendek tetapi pesannya sangat mendalam. Saya rasa akan lebih menyentuh para pembaca nantinya,” tambahnya.
Pater Didi Hai SVD, selaku Provinsial SVD Timor juga turut memberi apresiasi terhadap karya tulisan yang dihasilkan oleh Pater Fritz Meko, SVD.
Menurutnya, penulisan diksi yang digunakan sangat menarik dan sangat terhibur ketika membaca karya yang dihasilkan Pater Fritz Meko, SVD.
“Dia memang sangat kreatif dan cerdas, serta memiliki banyak talenta. Selain menjadi penulis, ia juga sebagai budayawan, sastrawan dan juga berkat dalam menulis lagu atau musik,” ungkapnya.
“Buku ini sebagai bukti bahwa beliau memang punya kemampuan menarasikan refleksi realitas dalam puisi-puisi religi seperti ini,” tandasnya.***