Oelamasi, HN – Bunda Baca NTT, Julie Sutrisno Laiskodat gelorakan semangat literasi bagi generasi muda di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk gemar membaca dan menulis.
Kegiatan itu diinisiasi oleh Duta Baca Indonesia, Heri Hendayana Haris, atau lebih dikenal Gol A. Gong, kepada siswa siswi SMA serta sejumlah mahasiswa Unwira Kupang, Jumat 8 April 2022.
Kegiatan dirangkai dalam bentuk talkshow dan pelatihan menulis, dengan mengusung tema “Membaca itu Sehat, dan Menulis itu Hebat”.
Bunda Baca NTT, Julie Sutriso Laiakodat, mengatakan, selain memperkaya ilmu pengetahuan, membaca dan menulis dapat mengubah jalan hidup seorang untuk mencapai cita-citanya.
Bunda Julie, yang juga Ketua Dekranasda NTT, mengakui bahwa, membaca adalah jendela dan pintu untuk menaikan derajat, memiliki masa depan yang cerah, serta mengeksplor potensi kearifan lokal yang bisa diakses banyak orang.
“Karena NTT itu kaya akan alam dan budaya yang berbeda – beda, dan tidak dimiliki oleh daerah lain.” Jelasnya.
Ia mengajak para peserta pelatihan untuk mampu meliterasikan potensi pariwisata dan budaya yang dimiliki, agar menjadi daya tarik bagi daerah lain, sehingga perekonomian di NTT semakin meningkat.
“Jadi membaca itu sangat penting. Karena saya melihat banyak orang bisa menjadi hebat dan pintar, hanya dengan membaca buku. Termasuk suami saya, Viktor B. Laiskodat,” ujar Julie Laiskodat.
Ia menjelaskan, suaminya Viktor Laiskodat merupakan orang yang memilki hobi berkelahi di jalan sejak menempuh pendidikan di SD, SMP maupun SMA.
“Tetapi nyatanya, hari ini dia bisa mejadi Gubernur NTT. Karena dia tahu, bahwa orang yang dianggap sebagai sampah masyarakat waktu itu harus bisa menjadi orang yang penting,” jelasnya.
Menurut bunda Julie, kesuksesan Viktor Laiskodat, tidak terlepas dari niat besarnya untuk selalu membaca buku, sejak menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) kala itu.
“Sejak kuliah, dia selalu mengeluarkan banyak uang untuk beli buku. Dan hampir setiap hari kerjanya hanya membaca. Sehingga apa yang dibicarakan selalu dia mengerti,” terangnya.
“Pak Vikor dulu tidak pernah ke luar negeri. Tetapi kalau berbicara pembangunan dan perkembngan teknologi negara lain, dia selalu mengerti. Karena dia memang rajin membaca,” jelas bunda Julie menambahkan.
Dengan kecerdasan yang dimiliki, kata bunda Julie, sekarang Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menjadi satu-satunya kepala daerah yang sangat disayangi oleh Presiden Joko Widodo.
“Sekarang dia menjadi satu-satunya gubernur kesayangan presiden. Karena Pa Viktor sangat mengerti perkembangan dunia di semua sektor, hanya dengan membaca,” ungkapnya.
Bunda Julie berharap masyarakat menggaungkan literasi yang tengah dilakukan, sehingga ada kemauan dari masyarakat untuk membaca dan menulis.
“Karena membaca itu sehat. Jangan gunakan handphone untuk menebar hoaks di medsos. Harus dimanfaatkan untuk membaca,” jelasnya.
Untuk mendukung program pariwisata dari Pemerintah Provinsi NTT, maka perpustakaan menjadi salah satu ujung tombak, untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat.
“Semua kekayaan alam dan pariwisata kita itu harus diliterasikan, supaya menjadi daya tarik. Dengan literasi ini, orang akan datang ke NTT. Karena kita di 22 kabupaten/Kota memiliki pariwisata yang berbeda-beda,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk menopang sektor pariwisata, budya juga menjadi salah satu sektor penting untuk mendukung pariwisata sebagai prime mover atau motor penggerak di NTT.
‘Di NTT ini luar biasa. Karena leluhur kita meninggalkan budaya – budaya yang berfariatif. Salah satunya adalah tenun ikat yang kita gunakan sekarang ini,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, bunda Julie membagikan sejumlah buku secara gratis kepada para guru, siswa dan mahasiswa, untuk mendukungan budaya literasi dikalangan siswa.
Buku yang dibagikan merupakan hasil karya dari Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Haris alias Gol A Gong. Pembagian buku itu diharapkan mampu meningkatkan budaya baca dan menulis dikalangan pelajar dan mahasiswa serta para pengajar.
Dijelaskan bunda Julie, ia siap memperjuangkan fasilitas baca bagi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saat ini baru dua kabupaten yang mendapatkan bantuan pembangunan gedung perpustakaan. Yaitu di Kabupaten Lembata dan Nagekeo, dengan biaya Rp10 miliar rupiah.
Sementara untuk Kabupaten Kupang, saat ini ia sedang mendorong dan memperjuangkan demi membangun gedung perpustakaan. Kepala Dinas teknis dan Bupati Korinus diminta untuk segera mempersiapkan lahan pembangunan gedung perpustakaan.
“Tak hanya gedung , saya akan perjuangkan juga fasiltas baca seperti mobil perpustakaan dan buku, serta pojok baca digital. Tahun depannya, saya akan perjuangkan 5 kabupaten lagi untuk mendapat bantuan gedung. Setiap tahunnya kita akan perjuangkan. Karena niat baca di NTT itu sangat tinggi. Hanya fasiltas yang masih kurang,” tandasnya.
Pustakawan Ahli Utama, Perpustakaan Nasional RI, Nelwaty, yang mewakili Kepala Perpustakaan Nasional RI, menyampaikan terima kasih kepada para peserta. Kehadiran mereka merupakan bukti apresiasi terhadap Duta Baca Indonesia dan dunia Literasi.
Nelwaty mengatakan, layanan perpustakaan saat ini tidak hanya menyediakan kebutuhan pengguna dalam bentuk koleksi berupa konvensional. Perkembangan dunia digital menuntut perpustakaan mampu menyediakan sumber daya berbasis elektronik.
“E-resources merupakan salah satu komponen penting pada pelayanan perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia media komunikasi ilmiah dalam dunia pendidikan dan penelitian. Keberadaannya sangat dibutuhkan bagi banyak kalangan, terutama di era saat ini dengan karakteristik pengguna berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” Jelasnya.
Menurutnya, kehadiran Duta Baca Indonesia ditengah-tengah masyarakat akan menjadi pengungkit dan pendorong kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbudaya gemar membaca dan menulis.
Selain itu, peran bunda literasi, bunda baca, pegiat literasi dan library supporter lainnya pada masing-masing wilayah dapat menjadi energy yang sungguh luar biasa dengan bersinerginya mereka dengan masyarakat dalam menggelorakan gemar membaca sedini mungkin dan dimulai dari keluarga.
Bupati Kabupaten Kupang, Korinus Masneno, mengatakan Kegiatan yang dilaksanakan sangat bermanfaat bagi para siswa untuk mengembangkan seluruh potensi literasi yang dimiliki.
Secara praktis, mereka akan dilatih bagaimana teknik menulis yang baik, bagaimana cara penulisannya harus menarik serta bagaimana tulisan para siswa mampu memenuhi unsur – unsur sebuah tulisan inspiratif, fiksi maupun non-fiksi.
“Ini merupakan media pembelajaran yang sangat efektif. Untuk itu kegiatan ini akan kami replikasikan dalam program pendidikan kita. Melalui program replikasi ini,” ungkap Masneno.
“Kedepan generasi muda di kabupaten Kupang akan memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan perkembangan literasi, terutama literasi digital yang diminati kaum milenial”, ujar Bupati Korinus menambahkan.
Masneno mengakui, lewat literasi digital, para siswa akan lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi, semakin sadar dan cakap menangkal penyebaran hoax serta dimudahkan dalam proses kegiatan belajar, terutama untuk menghidupkan kemampuan literasi dalam menulis karya yang berbasis konten lokal.
Demi mengatasi berbagai persoalan dalam pengembangan literasi di kabupaten Kupang, Masnsno mengucapkan terima kasih kepada Bunda Baca NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yang telah bekerja dengan tulus membantu serta memberi bantuan yang dibutuhkan untuk membangun literasi anak-anak di kabupaten Kupang.
“Kami berharap ke depan masih banyak yang perlu dikerjakan bersama untuk meningkatkan Indeks kegemaran membaca di kabupaten Kupang,” pungkas Masnsno.
Sementara Duta Baca Indonesia, Heri Hendrayana Haris alias Gol A Gong memberikan apresiasi atas totalitas Bunda Julie sebagai Bunda Baca NTT dalam membangun gerakan literasi di NTT.
Ia mengatakan, kehadirannya di NTT atas permintaan Julie Sutrisno Laiskodat. Dalam roadshow ke NTT, sebenarnya hanya melakukan kunjungan literasi ke daratan Pulau Flores.
“Namun karena keinginan dan permintaan Bunda Julie, saya menyiapkan waktu ke kabupaten-Kabupaten di daratan Pulau Timor,” tandasnya.
Turut mendampingi, Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Haris alias Gol A Gong, Ketua PKK kab. Kupang Ny. Damaris Masneno-Mooy, Ketua DWP Kab. Kupang Rutchek Laha-Dethan, Para Staf Ahli Bupati, Asisten Administrasi Umum Novita D. E.
Hadir juga, Foenay, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Prop. NTT Stefanus I Ratoe Oedjoe, Duta Baca NTT Polikarpus Do, Para Pimpinan OPD terkait salah satunya Kadis Kearsipan dan Perpustakaan kab. Kupang Kain Maus, para peserta pelatihan dan awak Media.***