KUPANG, HN – USAID MOMENTUM menyelenggarakan acara temu media di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat 22 April 2022. Acara ini mengundang wartawan dan media yang berbasis di NTT.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran media dalam memperkuat sistem rujukan berbasis masyarakat dan kompetensi untuk menyelamatkan ibu dan bayi di NTT.
Hadir dalam kegiatan itu, 30 perwakilan media, dengan tiga narasumber utama yang mewakili Pemerintah Provinsi dan Kelompok Kerja (Pokja) Teknis.
Salah satu hasil utama dari acara media briefing ini menyoroti pentingnya memperkuat sistem rujukan yang diterapkan secara berkelanjutan dan terbukti dapat menyelamatkan ibu dan bayi.
Peran media sangat penting agar keberhasilan dan keberlanjutan inisiatif lokal seperti 2H2 Center di Kabupaten Flores Timur dan Mama Boi di Kabupaten Rote Ndao dan sistem rujukan di kabupaten lain menjadi bagian dari agenda pemerintah khususnya dalam acara MUSRENBANG yang akan diadakan tanggal 25 April 2022 mendatang.
Sebagai gambaran, sistem rujukan 2H2 Center terbukti mampu menopang dan menyelamatkan sekitar 28.000 ibu hamil dalam 11 tahun beroperasi. Praktik baik 2H2 Center dan Mama Boi di Kabupaten Rote Ndao akan dipamerkan di lokasi acara Musrenbang.
Keberlanjutan sistem rujukan berbasis masyarakat dan kompetensi ini menjadi salah satu hasil utama dari program USAID MOMENTUM di Nusa Tenggara Timur.
MOMENTUM berupaya untuk memperkuat kinerja 2H2 Center dengan WhatsApp center dan dukungan kebijakan. Pencapaian dari kerjasama USAID MOMENTUM dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten NTT juga turut dihadirkan dalam acara ini.
Sejak tahun pertama pelaksanaan proyek, MOMENTUM telah melibatkan pemangku kepentingan utama di tingkat Nasional, provinsi dan kabupaten dalam upaya peningkatan kualitas layanan Ibu dan Bayi Baru Lahir.
MOMENTUM Country and Global Leadership adalah bagian dari Program Inovasi USAID yang memberikan bantuan teknis dan pengembangan kapasitas kepada pemerintah dan organisasi non pemerintah lokal untuk memperkuat kepemimpinan global, pembelajaran dan menghasilkan intervensi berbasis bukti diantaranya adalah Pendampingan Rumah Sakit, Supervisi Fasilitatif, Audit Maternal Perinatal dan Pokja Integrasi Pencegahan Sunting dan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru
Lahir. Dengan keterlibatan dan komitmen yang tinggi dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir dapat menurun hingga 304 di wilayah program. (Melva)