KUPANG, HN – Sejumlah Aparatur Sipil Negara atau ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur akan mengikuti kegiatan English Training Program, yang diselenggarakan di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT, Senin 20 Juni 2022 mendatang.
English Training Program, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi para Aparatur Sipil Negara (ASN) jika ingin melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) NTT, Yohana Lisa Lilipaly, dalam sambutannya mengatakan, bahasa merupakan ketrampilan yang wajib dimiliki oleh semua orang. Salah satunya bahasa inggris.
“Bahasa itu bagi saya merupakan ketrampilan. Paling tidak ada 8 ketrampilan yang harus dimiliki. Karena ketrampilan itu arahnya ke profesionalisme. Salah satunya bahasa inggris,” ujar Yohana Lisa Lilipaly, Rabu 15 Juni 2022.
Menurutnya, delapan ketrampilan yang wajib dimiliki itu salah satu nya harus bisa berkomunikasi secara baik dan efektiv, sehingga mampu membangun komunikasi dengan baik antar sesama manusia.
“Coba bayangkan kita berada di negara lain, terus kita tidak bisa mengerti bahasa mereka. Pasti sangat membingungkan. Jadi komunikasi itu sangat penting,” jelasnya.
Bahasa inggris saat ini sudah menjadi bahsa internasional yang wajib dimengerti semua orang. Karena di negara manapun, pasti berkomunikasi menggunakan bahasa internasional, yakni bahasa inggris.
“Kita harus pintar berbahasa inggris. Karena berada di negara manapun, semua orang pasti berkomunikasi menggunakan bahsa inggris,” terangnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada puluhan ASN yang sudah hadir dan siap untuk mengikuti English Training Program, karena mereka bersedia untuk belajar bahasa inggris untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
“Jadi harus berani. Karena sebenarnya kita ini takut berbicara menggunakan bahasa inggris. Omong saja. Mau benar atau tidak nanti diperbaiki, untuk menambah kosa kata,” ungkapnya.
Dengan demikian, ia berharap pada kesempatan English Training Program dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, karena program tersebut dilakukan secara gratis.
“Jadi hari ini saya mampir untuk menguatkan para ASN, sehingga bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya minta selama training jangan menggunakan bahsa indonesia,” terang Yohana Lilipali.
Sementara koordinator English Training Program, Maria Katharina Cindriani Cindy, dalam sambutannya menjelaskan, ia sebenarnya diminta oleh Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat untuk mengkoordinasi program tersebut.
Sumber Daya Manusia (SDM), kata dia, merupakan salah satu faktor yang memgang peranan sangat penting dalam sebuah organisasi.
“Karena SDM ini sebagai perencana, pemikir dan penggerak, yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi dari sebuah organisasi,” jelasnya.
Berbicara visi dan misi, tentu tidak lupa dengan salah satu visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, yaitu mengembangkan SDM masyarakat Provinsi NTT, khusnsya ASN di ruang lingkup Pemprov NTT.
“Salah satu yang ingin dikembangkan adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris bagi para ASN yang ada di lingkup Pemprov NTT,” ungkapnya.
Maria menjelaskan, tujuan dari kegiatan English Training Program adalah untuk membuka kesempatan bagi para ASN untuk melatih dan meningkatkan kemampuan mereka pada bahasa inggris.
“Karena itu salah satu syarat utama untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Saya rasa sangat penting bagi para ASN untuk bisa melajutkan sekolah ke luar negeri,” terangnya.
Pengalaman belajar di luar negeri, kata dia, para ASN diharapkan mampu membuka peluang kerja sama bilateral yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat NTT.
“Tetapi tentu dibutuhkan persiapan yang matang. Tidak saja dari segi financial, namun kemampuan berbahasa asing, khsusnya bahsa inggris yang harus dipersiapkan secara baik. Sehingga kami berinisiasi menjalankan English Training Program ini,” jelasnya.
English Training Program yang dijalankan sangat selaras dengan misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, dimana para ASN harus melatih dan mengembangkan kemampuan mereka, khususnya dalam bahasa inggris.
“Dengan mengikuti program ini, para ASN diharapkan akan lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris, sehingga mampu menjadi pembicara dari OPD yang ada di ruang lingkup Pemprov NTT,” paparnya.
Ia menambahkan, materi training yang akan diberikan dibagi dalam beberapa bentuk. Seperti reading, wraiting, speaking, leasning dan sharing sesions.
“Kelima bagian ini memang merupakan persyaratan utama yang dibutuhkan, ketika kita ingin melanjutkan sekolah kita ke luar negeri. Jadi para ASN diharapkan bisa terbiasa dengan metode ini,” pungkasnya.***