Tapal Batas PLBN Motaain, Objek Wisata Baru yang Patut Dibanggakan

Gerbang PLBN Motaain Indonesia-RDTL/Foto: Haluan NTT

BELU, HN – Pos Lintas Batas Negara atau PLBN Terpadu Motaain, di perbatasan Indonesia dan Timor Leste kini menjadi beranda depan yang patut dibanggakan.

Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2016 silam, Kawasan PLBN Indonesia-RDTL yang belokasi di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu ini sekarang menjadi objek wisata baru.

Bangunan megah, dengan berbagai fasilitas modern yang dioperasikan sejak Mei 2017 ini merupakan salah satu bukti Nawa Citra Presiden Jokowi, untuk membangun Indonesia dari pinggir, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Perubahan wajah perbatasan Indonesia dan Timor Leste membuat para pengunjung penasaran untuk datang dan melihat dari dekat keberadaan tapal batas negara Indonesia.

BACA JUGA:  Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Demonstrasi, Tuntut Gubernur NTT Mundur

Jika dulu pintu keluar masuk PLBN hanya dilalui para pelintas batas, kawasan itu kini telah menjadi destinasi wisata baru yang cukup ramai dikunjungi wisatawan.

Meski berjarak cukup jauh dari Kota Atambua, kawasan PLBN Terpadu Motaain ditunjang dengan infrastruktur jalan yang mulus, membuat perjalanan menuju Desa Silawan menjadi mudah dan cepat.

Kemegahan gedung PLBN dan sejumlah bangunan ikonik juga menjadi alasan utama para pengunjung datang kesana, sekaligus mengabadikan momen, dengan berswafoto.

Titik yang menjadi favorit di PLBN ini adalah gerbang utama Indonesia-Timor Leste, taman bunga bertuliskan Motaain Indonesia, serta monumen Pancasila yang berlokasi di tengah kompleks.

BACA JUGA:  Tersulut Emosi, Rektor Undana Nyaris Adu Jotos dengan Elcid Li

Untuk mendapatkan akses masuk ke PLBN, pengunjung diwajibkan untuk melaporkan diri ke Badan Nasional Pengelolah Perbatasan Republik Indonesia (BNPP) Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, dan melewati pos pemeriksaan.

Masuk kawasan PLBN, pengunjung disambut pemandangan terminal kendaraan penumpang dari dan ke Timor Leste. Perbedaan Indonesia dan Timor Leste langsung terasa. Terutama bahasa dan dialek masing-masing penduduk.

Para pengunjung yang tidak memiliki paspor, dilarang untuk bepergian jauh. Cukup berada di sekitar lokasi pintu keluar Indonesia.

Pos lintas batas RI-Timor Leste ini merupakan pos pelayanan terpadu atau satu atap yang digunakan oleh imigrasi, bea cukai, karantina, serta TNI-Polri.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Resmikan Politeknik Ben Mboi di Belu, NTT

Salah satu wisatawan lokal asal kupang, memgaku rela datang ke batas negara hanya ingin melihat PLBN Indonesia-Timor Leste yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo tahun 2016 silam.

Ia berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, karena sudah menyulap tapal batas menjadi lebih mewah dan lengkap.

“Dengan dibangunnya PLBN, pelayanan di batas negara diharapkan semakin baik. Pengamanan di wilayah perbatasan juga harus semakin diperketat, sehingga tidak ada lagi penyeludupan barang-barang ilegal,” ujarnya kepada wartawan, Kamis 7 Juli 2022.***

error: Content is protected !!