SMSI NTT Gelar Refleksi Kritis 4 Tahun Victory-Joss, 5 Tokoh NTT Dihadirkan

Pimpinan redaksi selatanindinesia.com, Laurens Lebatukan (Foto: Ist)

KUPANG, HN – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menggelar diskusi publik bertema “Refleksi Kritis 4 Tahun Kepemimpinan Victory-Jos.

Kegiatan itu rencananya akan digelar di Aula El Tari, Kantor Gubernur NTT, Kamis 8 September 2022 mendatang.

Diskusi ini akan melibatkan para toko NTT, akademisi, politisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), unsur Forkompinda tingkat lingkup Pemprov NTT, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Ketua panitia pelaksana, Laurensius Leba Tukan, mengatakan sebanyak 5 pemateri sudah bersedia untuk hadir dalam even tersebut.

Mereka adalah anggota Komisi III DPR RI, Dr. Benny K Harman, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Dr. Ince D. P. Sayuna, SH.,M.Hum.,M.Kn, pengamat ekonomi dan praktisi pertanian UKAW Dr. Zet Malelak.

Selain itu ada pengamat Hukum Tata Negara Undana, Dr. John Tuba Helan dan Rektor Unwira, Pater Dr. Philipus Tule, SVD.

BACA JUGA:  Pengurus SMSI Kota Kupang Periode 2022-2027 Resmi Dilantik

Sementara moderator dalam diskusi ini adalah dosen Fakulfas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unwira, Mikhael Rajamuda Bataona.

Diskusi ini akan dibuka dengan pemaparan hasil pembangunan Provinsi NTT selama 4 tahun yang disampaikan langsung Gubernur NTT, Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH.,M.Si.

Laurens mengatakan, tujuan digelarnya diskusi ini untuk memperoleh masukan-masukan yang konstruktif demi perbaikan kinerja pemerintah Provinsi NTT.

“Dari diskusi ini tentu kita bisa melihat capaian-capaian Pemprov NTT selama 4 tahun di bawah kepemimpinan Viktory-Joss,” kata Laurens, Senin 5 September 2022.

Pemimpin redaksi SelatanIndonesia.com ini mengatakan, NTT masih bergelut dengan berbagai persoalan yang menjadi tanggung jawab semua pihak, tidak saja pemerintah.

BACA JUGA:  Gubernur VBL Resmi Lantik Penjabat Bupati Lembata dan Flotim

Saat ini provinsi terselatan NKRI ini bergelut dengan angka kemiskinan yang masih tinggi, pengangguran, kelaparan, gizi buruk, stunting dan human trafficking.

NTT juga maish terbelit masalah buruknya tingkat kesehatan ibu dan anak, DBD yang terus meneror, masalah sanitasi, serta parahnya infrastruktur jalan, jembatan, listrik dan air.

“Termasuk masalah SDM yang juga mendapat perhatian lebih, karena rendahnya tingkat literasi di beberapa wilayah di NTT,” jelas Laurens Lebatukan.

“Ini semua menjadi tanggung jawab kita semua, sehingga melalui momen ini, diharapkan adanya masukan-masukan agar menjadi guideline bagi pemerintah membuat terobosan baru,” jelas Laurens menambahkan.

SMSI NTT, kata Laurens, berinisiatif menggelar diskusi yang bernas ini dengan menghadirkan berbagai komponen yang diharapkan bisa mewakili semua elemen yang ada di NTT, mulai dari jajaran eksekutif, legislatif, yudikatif, para aktivis mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, pemuda, LSM, hingga tokoh agama.

BACA JUGA:  Air dan Tanah dari Rahim Flobamorata untuk IKN Nusantara

Diharapkan dengan makin banyaknya ide-ide kritis dari peserta, dapat memperkaya khasanah berpikir para pengambil kebijakan di daerah ini untuk menciptakan terobosan baru demi membawa NTT lebih bangkit dan sejahtera.

SMSI merupakan salah satu organisasi konstituen Dewan Pers dan merupakan wadah berhimpun perusahaan-perusahaan pers, khususnya media-media online. Saat ini di NTT terdapat 191 perusahaan media online yang tergabung di SMSI.

Sementara itu, kepengurusan SMSI sudah ada di 13 kabupaten/kota di NTT. SMSI secara nasional memiliki lebih dari 2.000 anggota dan dinobatkan sebagai organisasi pers terbesar di dunia.***

error: Content is protected !!