KUPANG, HN – Keputusan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memicu aksi penolakan dari berbagai daerah. Salah satunya di Kota Kupang, NTT.
Puluhan masiswa yang tergabung dalam Cipayung Kota Kupang menggelar aksi demo menolak kenaikan harga BBM, di Kantor DPRD NTT, Senin 12 September 2022.
Para mahasiswa sebelumnya berkumpul di Kampus Undana Lama, sebelum melakukan long marce menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT sambil berorasi.
Mereka membawa sejumlah panflet sebagai bentuk kekesalan mereka terhadap pemerintah, karena melonjaknya harga BBM, disaat ekonomi warga belum stabil pasca pandemi Covid-19.
Dari sekian banyak panlfet yang dibawa demonstran, tedapat salah satu panflet yang menarik perhatian. Yakni bertuliskan “Naikan Harga MiChat, Turunkan Harga BBM”.
Ketua GMNI Kupang, Kristin Banase, dalam orasinya mengatakan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak sangat berdampak bagi masyarakat.
Selain itu, dampak ikutan yang akan dirasakan masyarakat adalah kebutuhan pokok yang akan mengalami kenaikan, karena melonjaknya tarif BBM.
“Keputusan pemerintah dalam menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat merugikan, dan tidak pro terhadap rakyat kecil,” tegas Kristin Banase.***