KUPANG, HN – PT. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kupang memastikan belum ada perubahan harga tiket ferry, pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala PT. ASDP Cabang Kupang, melalui Manager Opetasional, Hermin Welkis, mengatakan, tarif penyeberangan ferry di pelabuhan Bolok Kupang masih normal.
Sebagai pelaksana, kata dia, pihaknya masih tetap dengan tarif normal, karena belum ada perintah atau instruksi kenaikan tarif dari pemegang kewenangan.
Menurut Hermin, pasca kenaikan tarif BBM, harusnya secara otomatis harga tiket angkutan laut juga ikut naik. Namun semua oprator penyeberangan harus menahan diri, karena kebijakan tarif merupakan kewenangan para pimpinan.
“Seperti antar provinsi itu kewenangan menteri, antar kabupaten dalam provinsi kewenangan gubernur. Dan antar wilayah dalam kabupaten kewenangan bupati, seperti lintas Kupang-Larantuka-Solor itu kewenangan ada pada Bupati Flotim,” ujar Hermin Welkis, Senin 10 Oktober 2022.
Dia menjelaskan, kenaikan tarif angkutan laut tentu berproses, dan pihaknya selaku oprator tetap tunduk pada aturan, sepanjang pelayaran tetap terjaga.
“Meskipun harga tiket pesawat melambung naik karena dampak kenaikan tarif BBM, tapi tidak serta merta partisipasi lebih banyak ke kapal laut, karena tidak ada kenaikan penumpang yang signifikan, malahan sepi,” jelasnya.
“Tidak terlihat juga ada kenaikan penumpang yang signifikan ya, tidak ada persentase naik, masih normal, juga kan di bulan-bulan seperti ini pasti sepi, karena masyarakat sibuk dengan pengelolahan pertanian karena sudah musim hujan, apalagi kami di penyeberangan lebih melayani masyarakat menengah ke bawah, sehingga untuk ada persentase kenaikan penumpang di pelabuhan penyeberangan itu tidak ada, masih sangat normal, namun kalau mau lihat trennya malahan sedikit menurun dari sebelumnya,” tambahnya.
Untuk semua lintasan penyeberangan melalui Pelabuhan Bolok masih normal, namun terdapat sejumlag lintasan yang belum dimaksimalkan, karena tentunya harus perhitungkan biaya pendapatan.
“Kami juga tidak bisa paksakan kehendak, misalnya tidak ada muatan dan kita hanya sesuaikan dengan kondisi yang ada, tadinya kami rencana untuk tambahan trip ke Lembata, tapi dengan kondisi maka belum ada untuk itu, namun untuk semua lintasan pelayaran sampai saat ini masih sangat normal,” pungkasnya.***