KUPANG, HN – Pemerintah Indonesia dan Timor Leste bersepakat untuk membuka akses transportasi darat yang menghubungkan Kupang-Dili secara langsung.
Sesuai rencana, bus Damri yang akan melayani rute antar kedua negara tetangga ini segera beroperasi pada bulan November 2022 mendatang.
Duta Besar Timor Leste di Kupang, Jesuino dos Reis de Carvalho, mengatakan, Pemerintah Indonesia dan Timor Leste sudah menyepakati untuk membuka akses transportasi darat Kupang-Dili dan Dili-Kupang.
Menurut Jesuino, pihaknya baru saja melakukan pertemuan bersama Dirjen Kementrian Perhubungan Indonesia dan Dirjen Transportasi dan Telekomunikasi Timor Leste.
Pertemuan itu dalam rangka membahas rencana yang sudah disepakati Presiden RI Joko Widodo bersama Presiden Timor Leste Ramos Horta, terkait akses transportasi antar kedua negara.
“Jadi pembahasan itu untuk memantapkan SOP pelaksanaan nanti, serta rencana pelaunchingan yang akan dilakukan pada bulan November mendatang,” ujar Jesuino, Selasa 11 Oktober 2022.
Jesuino menjelaskan, kedua negara sudah menyepakati, untuk masing-masing menyiapkan lima unit kendaraan jenis Damri, untuk memperkuat konektivitas transportasi darat di daerah perbatasan Indonesia – Timor Leste.
“Jadi kita target 5 dulu. Indonesia siapkan 5, Timor Leste juga 5. Karena kita melihat ada perusahan angkutan darat dari pihak swasta yang masih aktiv. Seperti Timor Travel dan Paradise,” terangnya.
Meski demikian, kata Jesuino, masyarakat yang hendak ke Dili maupun sebaliknya, harus turun di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota’ain mengganti angkutan, untuk melanjutkan perjalannya.
Sehingga dengan adanya bus antar negara yang langsung dari Kupang-Dili dan Dili-Kupang, masyarakat tidak perlu lagi turun di PLBN untuk mencari bus pengganti, seperti yang terjadi selama ini.
“Jadi ini kita uji coba dulu, nanti di informasikan kepada masyarakat untuk bisa menggunakan layanan transportasi langsung dari Kupang-Dili, begitupun sebaliknya,” terangnya.
Sementara jadwal keberangkatan akan di desain sebaik mungkin, untuk menghindari perebutan penumpang antara armada angkutan darat antar negara tersebut.
“Misalkan hari ini ada bus dari Dili tujuan Kupang, maka hari ini juga harus ada bus dari Kupang tujuan Dili. Sehingga tidak berebut penumpang. Jadi jadwalnya tidak bersamaan,” ungkapnya.
Jesuino menambahkan, untuk tarif angkutan akan disesuaikan dengan ret kurs dolar Amerika yang digunakan di negara Timor Leste saat ini.
“Tarif akan disesuaikan dengan dolar. Misalkan hari ini 1 dolar Rp15 ribu, maka tinggal disesuaikan. Jadi patokan ke rupiah tetap kita pakai dolar,” pungkasnya.***