Potensi Kemiri Sebagai Komoditas Unggulan Penunjang Ekonomi Masyarakat Desa

Oleh: Fransiskus Carles Lezo, Isidorus Lao Wea, Maria Yeve Desri Sera, Velianti Reti, Adelbertus N. Nandeu, Paulina Jane Concitha, Julio C. M. Jehamat, Pascalino, Antonius Tukan, Fransiska Dian Oktaviane Tarung, Maria Gradiana Yosefa Tangging, Arlius D. Ardo Janu, Rivaldianus Mahung, Ifoni M. Sasni, Maria Lestanur, Emilia Asul, Saverinus Jandu, Konstantina Rosklara Ngobe, Anggelinus Nadut, S.Si, M.Si.

Mahasiswa KKNT-PPM Unwira (Universitas Katolik Widya Mandira Kupang) sejumlah 15 orang mengadakan KKN di Desa Gunung Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur selama sebulan terhitung 12 Juli-12 Agustus 2022.

Para peserta KKN berasal dari berbagai program studi di lingkungan Unwira antara lain teknik sipil, Kimia FMIPA, musik, ilmu komputer, ilmu pemerintahan, admininstrasi publik, akuntansi, komunikasi dan bimbingan dan konseling.

Kegiatan wajib yang dilakukan para peserta KKN bersama perangkat desa setempat antara lain pendataan dan pendampingan anak-anak stunting, ketahanan keluarga, bimbingan belajar bagi anak-anak PAUD dan SD dalam program Amancalistung (adiku mantap baca, tulis dan hitung), dan BUMDes.

Kegiatan tambahan lainnya adalah bakti sosial, pelatihan pembuatan pupuk cair, pojok literasi, latihan menari dan menyanyi serta lomba cerdas cermat bagi anak-anak PAUD dan Sekolah Dasar. Selain itu para peserta KKN juga mendata berbagai potensi sumber daya alam di desa Gunung.  

Gunung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Mata pencaharian masyarakat desa Gunung adalah 99% petani. Potensi unggulan bidang perkebunan/perdagangan di desa Gunung adalah kemiri.

Selain itu ada juga tanaman kakao, kopi dan fanili. Potensi bidang peternakan adalah sapi, kerbau, babi dan kambing. Hingga saat ini pengembangan potensi peternakan maupun tanaman perkebunan/perdagangan di desa Gunung masih dilakukan secara tradisional dengan fasilitas atau peralatan seadanya.

Salah satu potensi pertanian/perkebunan unggulan di desa Gunung adalah kemiri. Tanaman kemiri (Aleurites moluccana L.) tumbuh secara alami dan tersebar luas di daerah-daerah tropis. Tumbuhan ini memiliki kegunaan yang sangat beragam. Hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.

BACA JUGA:  Mahasiswa Demo Tuntut Rektor Undana Siapkan Fasilitas Pendidikan yang Layak

Kayunya untuk bahan pembuat pulp, kotak keler, sumpit, dan  batang korek api. Daunnya memiliki senyawa antivirus dan antibakteri, banyak dibanyak sebagai ramuan obat tradisional mengobati sakit kepala dan infeksi kelamin. Bijinya merupakan salah satu bumbu utama dalam masakan Nusantara. Sedangkan tempurung bijinya digunakan untuk obat nyamuk bakar dan arang. Bahkan, kulit pohon kemiri digunakan masyarakat Jawa untuk obat diare (disentri).

Bagi masyarakat Desa Gunung kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, komoditas kemiri merupakan warisan nenek moyang mereka dan telah menjadi komoditi unggulan penunjang perekonomian masyarakat setempat. Tanaman kemiri merupakan potensi yang luar biasa bagi mereka. Tanaman perkebunan yang bernilai guna tinggi. Mereka bisa menjualnya dalam jumlah banyak sehingga dapat memperoleh pendapatan yang tinggi. Dalam sebulan penjualan komoditi kemiri bisa mencapai 1 ton (1000 kg). Harga kemiri kupas rata-rata Rp 12.000 – 15.000/kg. Kemiri gelondongan (kemiri belum kupas kulit) berkisar antara Rp 5.000 – 7.000/kg.

Permasalahan yang berkaitan dengan komoditi kemiri di desa Gunung adalah akses pemasarannya masih sangat terbatas. Transaksi penjualan dan pembelian dilakukan secara manual dan juga komoditi yang dihasilkan oleh masyarakat desa Gunung belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Karena sarana transportasi seperti jalan raya belum memadai dan media komunikasi seperti jaringan internet masih sulit serta sarana jaringan listrik belum menjangkau semua dusun yang ada.

Alur pemasaran kemiri dimulai dari petani (tangan pertama), selanjutnya dibeli oleh pedagang (tangan kedua) dan terakhir oleh produsen (tangan ketiga). Produsen inilah yang lebih beruntung karena akan mengolahnya menjadi aneka produk olahan, yang kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi.

BACA JUGA:  Semuel Haning Dilantik Jadi Ketua BPH PGRI NTT Periode 2022-2027

Kemiri memiliki biji buah yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah yang penting untuk kesehatan dan industri. Biji kemiri mengandung banyak kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin B, dan air. Kandungan kimia lainnya adalah gliserida, asam linoleat, palmitat, stearat, miristat, asam minyak, protein, vitamin B1, dan zat lemak yang semuanya penting untuk kesehatan tubuh.

Kandungan minyak minyak dalam biji kemiri berkisar 45–60% dari berat bijinya. Minyak kemiri banyak digunakan untuk perawatan kulit dan sebagai zat aditif untuk perawatan rambut. Sangat berguna bagi siapa saja yang mengalami kebotakan. Saat ini, tanaman ini sudah dikenal luas sebagai tanaman industri. Antara lain digunakan sebagai bahan pembuat cat, pernis, sabun, obat, kosmetik, dan bahan bakar biodiesel. Sisa biji yang sudah diekstrak minyaknya dapat dijadikan sebagai bumbu masakan, bahan pupuk organik, pakan ikan dan pakan ayam. Cangkang kemiri untuk pembuatan karbon aktif sebagai adsorben. 

Pemanfaatan buah kemiri pada saat ini masih sebatas bumbu masakan sebagai penambah cita rasa. Jika dilihat dari kandungan kimia dan nilai gizinya, komoditi kemiri dapat dikembangkan dan diolah menjadi aneka produk olahan yang bermanfaat. Minyak biji kemiri selain sebagai bumbu masakan juga digunakan sebagai bahan obat-obatan, kosmetik, bahan coating (pelapis) dan industri cat. 

Pengolahan biji kemiri menjadi minyak dan cangkangnya menjadi karbon aktif bisa dikerjakan dalam skala rumah tangga dengan peralatan sederhana. Usaha ini dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat untuk memperoleh lapangan pekerjaan dan mendapatkan penghasilan tambahan. 

Cara Membuat Minyak Kemiri 

Bahan yang perlu disiapkan adalah biji kemiri kupas. Alat yang diperlukan: alat pemanas (oven), alat press dan penampung minyak. Cara pembuatan: Pilih biji kemiri terbaik secukupnya, lalu dicincang atau diparut untuk mempercepat proses pengeringan dan dapat menghasilkan minyak lebih banyak. Masukkan daging kemiri cincang ke dalam oven selama 30-60 menit pada suhu 90 °C. Lalu haluskan dengan cara diblender atau digeprek. Tambahkan air secukupnya lalu lakukan pengepresan untuk menghasilkan minyak. Diamkan sampai air terpisah dari minyaknya. Airnya dibuang dan minyaknya dipanaskan dengan api sedang sampai airnya menguap semua. Lalu saring dan tuangkan minyak hasil saringan ke botol dan siap untuk didigunakan atau dipasarkan. 

BACA JUGA:  Gedung Ikonik Rektorat Unwira, sebuah Master Plan Bekonsep Salib

Usaha pengolahan biji kemiri menjadi berbagai produk olahan dengan nilai ekonom yang tinggi dapat dilakukan oleh para petani menggunakan teknologi tepat guna yang sederhana. Untuk itu hanl yang sangat penting untuk dilakukan adalah kerja sama yang sinergis dan saling menguntungkan antara pemerintah, perguruan tinggi, pelaku usaha dan masyarakat. Selain itu usaha ini juga perlu melakukan kerja dengan pihak pemodal, seperti Bank dan Koperasi. Untuk memperluas jaringan pemasarannya dapat dilakukan melalui platform media sosial, seperti facebook, instagram, ataupun website desa. Dengan demikian berbagai potensi yang ada di desa Gunung dapat dikenal oleh lebih banyak orang.


Pustaka

F. Rahardi, 2015. Mengolah Kemiri Agar Harganya Selangit. https://www.floresa.co/ 2015/11/19/ mengolah-kemiri-agar-harganya-selangit/

Kholida Qothrunnada, 2022.  Manfaat Minyak Kemiri Untuk Rambut, Kulit dan Kecantikan.  https://www.detik.com/jabar/jabar-gaskeun/d-6234417/

Sumanto Pasally, 2020. Mengenal Tanaman Kemiri (Aleurites Moluccana Willd) Sebagai Tanaman Rempah Dan Obat. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/ artikel/92636/

Thariqa Haya Razak, Rise Desnita, Desy Siska Anastasia,2018.  Potensi Penggunaan Minyak Kemiri (Candlenut Oil) Sebagai Pelembab. file:///C:/Users/Acer/Downloads/ 47576-75676642457-1-PB.pdf

Th Wafi, 2017. Pengambilan Minyak Kemiri Berbahan Baku Dari Biji Kemiri Dengan Menggunakan Press Hidrolik. http://eprints.undip.ac.id/58320/9/.pdf.***

error: Content is protected !!