Fraksi PAN Soroti Sejumlah Masalah yang Belum Dituntaskan Pemprov NTT

Juru bicara Fraksi PAN, Bernadinus Taek, ketika menyampaikan Pemandangan Umum Fraksi terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2023 (Foto: Ist)

KUPANG, HN – Fraksi PAN DPRD NTT, menyoroti sejumlah persoalan yang belum sempat dituntaskan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dibawa kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat bersama wakilnya Josef Adrianus Nae Soi.

Demikian disampaikan juru bicara Bernadinus Taek, ketika menyampaikan Pemandangan Umum Fraksi PAN terhadap RAPBD Tahun Anggaran 2023, dalam Rapat Paripurna yang digelar Selasa 18 Oktober 2022.

Fraksi PAN menilai sejumlah persoalan yang tengah dihadapai masyarakat saat ini harus segera diselesaikan sebelum Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat bersama wakilnya Josef Nae Soi meletakan masa jabatannya pada tahun 2023 mendatang.

BACA JUGA:  Gubernur NTT Apresiasi Kinerja Para Kepala Perangkat Daerah

Bernadinus memaparkan, jalan merupakan infrastruktur utama mobilitas untuk melintasi batas atau wilayah di sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Oleh karena itu, Fraksi mengingatkan agar jalan-jalan provinsi yang tersebar di 22 kabupaten/kota segera dituntaskan, mengingat tahun 2023 merupakan tahun terkahir kepimpinan Gubernur bersama Wakilnya,” ujar Bernadinus.

BACA JUGA:  Diskusi Publik SMSI: Inche Sayuna Soroti Konflik Lahan, Stunting, Kemiskinan hingga Utang Pemda

Fraksi PAN juga meminta perhatian serius dari Pemerintah Provinsi NTT untuk segera memperbaiki kerusakan jalan provinsi di Manleten, Kabupaten Belu, mengingat ruas jalan tersebut merupakan akses utama dalam kegiatan ekonomi dan moblisasi masyarakat.

Selain infrastruktur jalan, Fraksi PAN juga mendesak Pemerintah Provinsi NTT untuk memperhatikan keluhan masyarakat, terkait harga rumput laut yang dinilai terlalu murah.

Bernadinus mengatakan, wilayah Provinsi NTT tergolong curam dan memiliki klimatologis yang beriklim semi kering dengan durasi 3-4 musim penghujan dan 8-9 bulan musim kemarau, sehingga mengakibatkan NTT paling banyak menerima dampak buruk dari perubahan iklim global. 

BACA JUGA:  Segera Dilantik Gubernur, Ini Program Bupati Lembata dan Sabu Raijua

“Karena itu Fraksi Partai Amanat Nasional mengingatkan Pemerintah agar segera menyiapkan cadangan pangan secukupnya guna mengantisipasi perubahan iklim yang pada gilirannya dapat berdampak buruk pada gagal tanam, dan gagal panen di NTT,” ungkapnya.***

error: Content is protected !!