Program TJPS dan Kelor Bantu Tingkatkan Ekonomi Masyarakat NTT

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (Foto: Dok Humas NTT)

KUPANG, HN – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyebut dunia sedang mengalami ancaman krisis pangan global dan energi, yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023 mendatang.

Untuk mengantisipasi ancaman itu, Gubernur Laiskodat mengajak masyarakat untuk terus bekerja mengembangkan kelor, jagung, sorgum, hortikultura, serta tanaman komoditi, untuk mendukung kebutuhan pangan di NTT.

Menurutnya, program pemerintah yang telah dilakukan bersama masyarakat dengan sinergitas melibatkan pihak pendukung seperti perbankan telah menunjukan hasil positif. Seperti program TJPS dan pengembangan kelor.

BACA JUGA:  ASDP Kupang Pastikan Tarif Ferry Masih Normal Pasca Kenaikan Harga BBM

Dia menjaskan, melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan pengembangan kelor, banyak masyarakat NTT yang ekonominya sudah mulai bertumbuh dengan baik.

“Seperti di Sumba itu ada anggota masyarakat yang dapat membeli mobi dari pendapatannya melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) ini,” ujar Gubernur Laiskodat, Kamis 27 Oktober 2022.

BACA JUGA:  Guru Honorer Harusnya Diangkat Jadi ASN Tanpa Seleksi CPNS

Masyarakat Sumba Barat Daya (SBD), kata Laiskodat, mereka mampu memanen jagung program TJPS diatas lahan seluas 36.000 Ha, dan kini sudah menuju pada luas lahan 50.000 Ha.

“Ini bukti kerja dengan visi dan misi yang besar. Bukan kerja kecil-kecilan. Itu sangat luar biasa. Saya minta para bupati dan masyarakat NTT untuk meniru semangat kerja masyarakat Sumba Barat Daya,” jelasnya.

BACA JUGA:  Perekaman e-KTP Dialihkan ke Disdukcapil Kota Kupang

Berkat keberhasilan masyarakat SBD dalam menjalankan program TJPS, maka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi tahun 2022 akan dirayakan di Sumba Barat Daya.

“Nanti kita akan rayakan HUT Provinsi NTT tahun 2022 ini di Sumba Barat Daya,” tandasnya.***

error: Content is protected !!