KUPANG, HN – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambros Kodo bersilaturahmi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) NTT, Bobby Liyanto, Rabu 2 November 2022.
Kunjungan itu dalam rangka melakukan penjajakan kerja sama terkait penanganan tanggap darurat bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertemuan itu membahas sejumlah rencana yang akan dilakukan. Diantaranya ketetlibatan lembaga usaha dalam memberikan bantuan bagi korban terdampak bencana atau kecelakaan.
Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Liyanto, mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana penjajakan kerja sama dengan BPBD NTT dalam rangka penanganan tanggap darurat bencana di NTT.
Menurut Bobby, KADIN selalu terlibat memberikan bantuan sosial bagi masyarakat NTT yang terdampak bencana atau kecelakaan. Seperti dalam kasus terbakarnya KM Express Cantika 77 beberpa waktu lalu.
“Saat itu kita langsung bergerak ke rumah sakit untuk menanyakan apa yang dibutuhkan. Dan saat itu kita membantu peti jenazah, makanan, formalin, dan pakian dari Subasuka,” ujar Bobby kepada wartawan.
Selain KADIN, kata Bobby, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTT dan Kota Kupang juga turut terlibat dalam memberikan bantuan terhadap korban kebakaran KM Express Cantika 77.
Untuk berkolaborasi menangani tanggap darurat bencana di NTT, KADIN akan menjadwalkan pertemuan antara PSMTI dan BPBD NTT.
“Nanti saya jadwalkan pertemuan, sehingga kalau ada tanggap darurat, PSMTI juga bisa terlibat untuk membantu. Saya akan skejulkan pertemuan antara BPBD, KADIN dan PSMTI,” ungkapnya.
Kepala BPBD NTT, Ambros Kodo, mengatakan, selama ini KADIN sudah berkontribusi untuk membantu masyarakat yang terdampak, termasuk korban kebaran KM Express Cantika 77.
“Jadi evakuasi pertama itu KADIN sangat luar biasa. Pak Bobby langsung membantu korban berupa makanan, minuman, peti jenazah dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, bencana merupakan urusan bersama, sehingga pihaknya akan melibatkan KADIN NTT untuk turut terlibat membantu masyarakat yang terdampak.
“Kita lihat KADIN kemarin baik, sehingga kita berpikir bagaimana kadin bisa berkontribusi melalui forum pengurangan resiko bencana bisa lebih terencana dengan baik. Jadi pertemuan saya ini untuk penjajakan,” tandasnya.***