KUPANG, HN – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Katolik Widya Mandira Kupang membuka klinik Sistem Penjamin Mutu Internal atau SMPI.
SMPI merupakan salah satu syarat mutlak ketika Perguruan Tinggi ingin memperoleh akreditasi baik sekali maupun unggul, karena setiap PT tentu ingin meningkatkan mutunya sesuai standar nasional yang sudah ditetapkan.
Kepala LPM Unwira Kupang, Hironimus Tangi, M.Pd, mengatakan, saat ini masih banyak program studi di Unwira yang membutuhkan bimbingan agar bisa mempersiapkan diri untuk cukup percaya diri dengan standar mutunya.
Apalagi, kata dia, sekarang kegiatan akreditasi tidak lagi menjadi kewenangan sepenuhnya dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN PT), karena sudah ada Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), antara lain, LAM Teknik, LAM Kependidikan, LAM Infokom, LAMSAMA, dan LAMEMBA yang lebih spesifik menyusun kriteria akreditasi bagi Prodi-Prodi.
“Karena itu butuh persiapan dan strategi khusus menghadapi akreditasi Prodi dan Lembaga agar mutu PT tetap terjaga,” ujar Hironimus Tangi, M.Pd melalui pers release yang diterima media ini, Jumat 18 November 2022 malam.
Menurutnya, sejak beberapa tahun belakangan, LPM Unwira telah membuka klinik pengelolaan SPMI sebagai persiapan akreditasi yang melayani Prodi-Prodi di Unwira untuk melakukan konsultasi dan persiapan menghadapi akreditasi Prodi.
Konsultasi dan bimbingan pengelolaan SPMI ini juga terbuka bagi PT di luar Unwira yang ingin belajar bersama, sehingga kesempatan itu dimanfaatkan oleh Universitas Kristen Wina (Unkriswina) Sumba.
Sehingga, melalui kerjasama antara Unwira dan Unkriswina, tim LPM Unkriswina, yang dipimpin Kepala Lembaga Penjamin Mutu, Itha Prisyastiti, S.Pd., M.A menyambangi klinik SPMI LPM Uwira pada Senin-Selasa, (14-15/11/2022) lalu.
Turut hadir dalam kegiatan konsultasi dan bimbingan selama dua hari ini, antara lain Kepala Divisi Audit, Lusianus Heronimus Sinyo Kelen, S.E., M.Sc, Fajar Hariadi, S.T., M.T. selaku Kepala Divisi Standar Mutu, dan Sri Budiyanti Rambu Ridja, S.Pd selaku Staf Lembaga Penjaminan Mutu.
Menurut Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Unkriswina, Itha Prisyastiti, S.Pd., M.A, pemilihan Unwira sebagai bentuk external benchmarking Penjaminan Mutu bukan tanpa alasan. Sebab Klinik SPMI Unwira telah memiliki Pelatih SPMI Nasional dan sistem pengelolaan SPMI berbasis elektronik (e-SPMI).
“Awalnya kami rencana melakukan kunjungan belajar ke luar NTT seperti ke Perguruan Tinggi di Pulau Jawa. Tetapi dari pengalaman Bimtek selama ini dengan LLDIKTI XV, Unwira sering menjadi rujukan. Apalagi wajah Pak Hiro, kepala LPM Unwira selalu muncul. Jadi kami tertarik dan memutuskan belajar dari Unwira sebagai salah satu PTS di NTT,” ungkap Itha Prisyastiti.
Sementara Klinik SPMI Unwira didampingi oleh tim SPMI, antara lain HironimuUnwira ses Tangi, M.Pd (Kepala LPM dan Pelatih SPMI Nasional), Irmina Veni Uskono, M.Si (Sekretaris LPM), Paulus Adrianus Ratumakin, M.Si (Kadiv SPMI), Yohanes P.Lian, M.Pd (Kadiv SPME), Imelda M. Belang, S.Ak (Kadiv Monev), dan Vianney M.I. Lake, S.E (Staf TU LPM).
“Klinik SPMI Unwira melayani beberapa Paket Konsultasi dan Bimbingan, antara lain: Penyusunan Peraturan/Kebijakan Rektor; Penyusunan standar PT berdasarkan SNDIKTI, APS/APT, dan Visi PT; Penyusunan Pedoman; Pengelolaan SPMI pada siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP); Pelatihan AMI dan RTM untuk Auditor AMI; Sinkronisasi Visi PT dengan SPMI; Pelaporan SPMI Dikti; dan Persiapan Akreditasi (SPME) versi LAM/BAN-PT,” jelas Hironimus.
Selama dua hari ini, Tim LPM Unkriswina mengambil paket: Konsultasi dan Bimbingan Pengelolaan SPMI pada siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan (PPEPP); Sinkronisasi Visi PT dengan SPMI; Pelaporan SPMI Dikti; Persiapan Akreditasi (SPME) versi LAM/BAN-PT.
Kegiatan Klinik SPMI Unwira ditutup oleh Rektor Unwira P. Dr. Philipus Tule, SVD. “Teruslah berjuang dalam pembenahan mutu melalui SPMI, meski banyak yang tidak mau mematuhi SPMI. Dengan terus belajar dalam pembenahan mutu maka kita semua akan bekerja dalam sistem dan institusi kita bisa meraih predikat unggul dan bermutu. Kami Unwira juga dapat belajar banyak dari Unkriswina–Sumba,” pesan Rektor Unwira.
Kegiatan klinik SPMI LPM Unwira ini juga mendapat dukungan dari dari Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus (YAPENKAR), P. Yulius Yasinto, SVD. Ke depannya, Unwira akan terbuka menerima PTS-PTS yang ingin belajar bersama Unwira.***