KUPANG, HN – Masalah stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa dicegah dengan cara menjaga asupan gizi, serta memperhatikan kesehatan ibu dan bayi.
Salah satu cara yang dinilai paling efektif adalah dengan pola Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Proses ini sangat penting dilakukan sesaat setelah bayi lahir.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, pola IMD bukan saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk mencari puting susu ibunya, tetapi beragam manfaat yang didapatkan bayi dan ibunya.
“Jadi tidak hanya asupan gizi. Tetapi juga penting sekali untuk melakukan pola IMD, mengingat kelancaran ASI sangat penting untuk tumbuh kembang bayi,” ujar Melki usai menghadiri Sosialisasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat di Kelurahan Fatukoa, Senin 12 Desember 2022.
Menurut Melki, pada pola IMD, bayi biasanya diletakkan di atas dada atau perut ibunya, dan dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya sendiri.
Dia menjelaskan, pola Inisiasi Menyusui Dini (IMD) disebut akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif.
“Pola IMD ini adalah bayi yang baru lahir, diletakkan tengkurap di atas perut ibunya kemudian dengan sendirinya memanfaatkan indera penciuman untuk mencari dan mengulum puting ibunya,” terang Melki.
Pola IMD, kata dia, hampir tidak pernah disosialisasikan kepada masyarakat. Padahal, IMD ini sangat membantu produksi ASI menjadi lancar.
“Selama menjabat di Komisi IX DPR RI, baru sekali saya temukan penerapan pola IMD di Atambua oleh seorang ibu kader KB kepada kedua anaknya,” jelasnya.
Dengan begitu, Politisi Partai Golkar ini berpesan agar pola IMD ini harus digelorakan, karena sangat membantu optimalisasi ASI untuk bayi.***