RUTENG, HN – Seorang petani di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas dianiaya oleh orang tak dikenal. Ia diduga dikeroyok di Kampung Ndao, Desa Satar Loung, Kecamatan Satarmese.
Korban diketahui bernama Ferdinandus Habu (31) ini merupakan warga Desa Manong, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, NTT.
Kapolres Manggarai, AKBP Yoce Marten melalui Paur Humas Polres Manggarai Ipda I Made Budiarsa mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu 1 Januari 2023 sekira pukul 15:00 Wita.
Menurutnya, saat itu korban Ferdinandus Habu bersama empat orang temannya sedang menumpangi sebuah mobil pick up jenis carry dengan nomor polisi L 9242, yang dikemudikan Arnoldus Bambang.
Dalam perjalanan, kata dia, tiba-tiba mobil yang ditumpangi mengalami macet, sehingga korban bersama empat orang temannya harus turun dan berjalan kaki.
“Di dekat sungai kering di pinggir jalan raya Kampung Ndao, Desa Satar Loung, tiba–tiba Korban bersama Keempat temanya (para saksi) mendapat hadangan dari sekelompok orang yang tidak dikenal,” ujar Made Budiarsa, Selasa 3 Januari 2023.
Dia menjelaskan, setelah dihadang, par pelaku langsung menganiaya korban dan temannya dengan memukul menggunakan tangan, melempar dengan batu dan kayu.
“Sehingga membuat korban dan keempat temanya lari terpencar untuk menyelamatkan diri masing – masing,” kata Made.
Menurut Ipda I Made, berdasarkan pengakuan istri korban Genoveva Ndawung, setelah kejadian, korban pulang ke rumah dan mengeluh merasa panas dibagian dada.
Ia sempat meminta kepada isterinya untuk membeli minuman instan jenis ale-ale dingin guna di kompres pada bagian dadanya yang sakit.
“Saat melakukan kompres di bagian dada Korban, dirinya melihat Kepala Korban mengalami luka sobek sehingga ia mengikat menggunakan kain untuk menahan keluarnya darah,” kata Made berdasarkan pengakuan istri korban.
Ia menjelaskan, kesokan harinya, keluarga sempat membawa korban ke Puskesmas Iteng untuk mendapatkan perawatan medis.
“Ketika korban tiba di Puskesmas dan belum sempat dirawat, Korban telah Meninggal Dunia,” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut kata Made, Kapolsek Satar Mese Ipda Edi Purnomo Wijayanto, SH bersama Kanit Reskrim, Panit Intel dan Bhabinkamtibmas Polsek Satar Mese mendatangi rumah duka dan TKP.
Kemudian Pukul 14.00 Wita, Unit Inafis Sat. Reskrim Polres Manggarai yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Manggarai IPTU HENDRICKA R. A. BAHTERA, S.T.K., S.I.K., M.H berangkat menuju TKP serta tiba di TKP pukul 15.00 wita dan langsung melakukan olah TKP dan dilakukan Visum Luar terhadap tubuh Korban yang dilakukan oleh Dokter Puskesmas Ponggeok dr. RIO TARUNA JATI.
“Pihak keluarga yang diwakili oleh Paulus Jemarus menyampaikan bahwa menyerahkan kasus ini kepada Polres Manggarai untuk memproses sesuai hukum yang berlaku dan meminta dilakukan otopsi terhadap Jenazah korban,” tukasnya.
Atas permintaan tersebut lanjut dia, Kasat Reskrim Polres Manggarai Iptu Hendricka R. A. Bahtera, S.T.K., S.I.K langsung menghubungi Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk meminta melakukan otopsi Jenazah korban, yang rencana akan dilakukan pada Selasa, 3 Januari 2023.
“Hari ini baru otopsi jenazah untuk meminta hasil penyebabnya bagaimana, sembari menunggu dokternya dari Kupang jadi butuh waktulah. nanti baru diselidiki, sedangkan untuk identifikasi pelaku masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.***