OELAMASI, HN – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meninjau lokasi bencana banjir di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 4 Januari 2023.
Gubernur Laiskidat mengunjungi tiga lokasi terdampak banjir. Diantaranya Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, dan Desa Naite, Kecamatan Fatuleu Barat.
Tujuan meninjau lokasi bencana adalah untuk melihat dari dekat kondisi lingkungan dan warga, serta dampak kerusakan yang ditimbulkan karena bencana banjir.
Di lokasi, Gubernur Laiskodat bertemu para korban banjir di Desa Nunkurus, Pariti dan Naite, meninjau jembatan neofopal yang putus, serta meninjau lokasi luapan air sungai siumate akibat tersumbatnya gorong-gorong jembatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Desa Nunkurus terdapat 156 KK terdampak banjir, Desa Pariti 196 rumah terendam banjir, dan Desa Naite terdapat 23 rumah rusak berat, 8 rumah hilang terbawa banjir, serta 36 KK terdampak.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskidat, mengatakan, pentingnya pengendalian yang dilakukan bersama untuk mengatasi bencana banjir.
Menurutnya, bencana banjir merupakan tantangan bersama, sehingga diharapkan kerja kolaboratif dalam rangka penanggulangan bencana yang baik.
“Nanti kita akan bersama membantu melakukan relokasi tempat tinggal dari para korban terdampak. Saya tegaskan untuk jaga alam kita ini,” ujar Gubernur Laiskodat.
Dia menjelaskan, terkait pengendalian curah hujan yang menyebabkan banjir, Pemprov NTT bersama kabupaten dan Pemerintah Pusat akan melakukan rencana pembangunan bendungan di sungai-sungai di bagian Utara Pulau Timor.
“Sehingga aliran sungai dapat dibendung bersama juga dengan mengantisipasi luapan air pada saat musim hujan, agar tidak menyebabkan banjir,” ungkapnya.
Adanya bendungan, kata dia, akan sangat bermanfaat. Karena selain tampungan air yang melimpah, juga bisa mencegah banjir di musim hujan, dan tidak kesulitan air di musim kemarau.
“Air yang ditampung akan dimanfaatkan untuk pengembangan sektor pertanian. Pembangunan bendungan bermanfaat bukan hanya mencegah banjir tetapi juga untuk pertanian kita,” terangnya.
“Jadi ke depannya jembatan tidak dibangun lagi, melainkan kita membangun bendungan. Pembangunan jembatan akan kita sesuaikan pada kondisi dan kebutuhan tertentu,” tambahnya.
Gubernur turut mengapresiasi kinerja semua pihak yang telah membantu mengevakuasi masyarakat, hingga pembangunan posko bencana dan perbaikan jembatan secara darurat untuk dilalui kendaraan sepeda motor.
Usai penanganan banjir, masyarakat diminta segera kembali untuk memulai aktifitas, diantaranya untuk sektor pertanian harus terus dikerjakan.
“Saya minta agar setelah masalah banjir selesai maka masyarakat dapat kembali beraktifitas seperti biasa,” harap Gubernur Laiskodat.
Masyarakat diminta memaksimalkan lahan pertanian untuk menanam jagung, dengan bibir yang akan disiapkan oleh Pemprov NTT melalui Dinas Pertanian.
“Nanti Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Pertanian akan memberikan bantuan seperti bibit dan lainnya untuk mendukung hal tersebut seperti,” pungkasnya.
Bupati Kabupaten Kupang, Korinus Masneno menyampaikan apresiasi kepada Gubernur yang telah terjun langsung ke lokasi bencana.
“Terima kasih atas kehadiran Pemerintah Provinsi NTT dengan Bapak Gubernur bersama rombongan yang meninjau bencana disini. Dan juga terima kasih atas arahan dan bantuan yang diberikan,” ujar Korinus.
Hadir mendampingi Gubernur Viktor Laiskidat, Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, Bupati Kupang Korinus Masneno bersama Wakil Bupati Jerry Manafe, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo, dan Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT Yosef Rasi.
Hadir jugaKepala Dinas PUPR NTT Maxi Nenabu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky F. Koli, Kepala BPAD Provinsi NTT Alex Lumba, dan juga Kepala Biro Administrasi Pimpinan Provinsi NTT Prisila Parera serta Kapolres Kupang FX Irwan Arianto.***