Torehkan Prestasi Gemilang, Siswa SD Inpres Buraen 2 Harumkan Nama NTT

KUPANG, KN – Prestasi gemilang ditorehkan Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay, seorang siswa di SD Inpres Buraen 2, Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Setelah meraih juara Lomba Olimpiade Matematika Internal Sekolah Binaan Astra beberapa waktu lalu, kini siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2 ini kembali mengharumkan nama NTT di kancah internasional.

Archangels Hendrik, yang akrab disapa Nono ini mengikuti kompetisi bidang akademi, yang diselenggarakan Abacus Bryan Gym tahun 2022.

Kompetisi yang diselenggarakan berupa lomba matematika dan sampoa, dan diikuti sebanyak 7000 siswa dari seluruh dunia.

Dalam kompetisi itu, Archangels Hendrik, atau Nono berhasil menempati posisi pertama. Sedangkan urutan kedua ditempati peserta dari Qatar, dan ketiga dari USA.

Abacus World Competition  merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh siswa Abacus Brain Gym di seluruh dunia.

BACA JUGA:  Pemprov NTT Dukung Kebijakan Jokowi Satukan Nusantara

Skor dinilai dari jumlah file yang dikerjakan siswa selama satu tahun. Satu file terdiri dari 10 soal. Tiap file yang dihitung untuk penilaian minimal mendapat nilai 70.

Kompetisi ini ditutup dan pemenangnya sudah diumumkan sejak akhir bulan Desember 2022 lalu.

Perwakilan Internasional Abacus world compatition kemudian mengundang Gubernur Viktor Laiskodat  hadir saat acara penyerahan pernghargaan kepada Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku senang dan bangga, melihat kecerdasan Nono yang mampu membanggakan NTT dan dunia.

“Dan ini peran guru sangat penting dalam dunia pendidikan, untuk mencerdaskan anak-anak,” ujar Gubernur Viktor Laiskodat, Jumat 6 Januari 2023.

Menurutnya, tanggung jawab seorang guru dalam dunia pendidikan dinilai masih panjang, karena para siswa harus mandiri dan basicnya harus dijaga.

BACA JUGA:  Diskusi Publik SMSI: Inche Sayuna Soroti Konflik Lahan, Stunting, Kemiskinan hingga Utang Pemda

“Ukuran kita pada kurva normal tidak harus satu. Namun harus membangun pendidikan anak seperti Nono, sekalipun tidak harus sama, tetapi sedikit dibawah Nono,” jelasnya.

Dia menjelaskan, tidak menjadi soal jika selama pendidikan, para guru mendidik para murid sama seperti Nono. Karena semua anak pasti bisa, tetapi dengan cara yang berbeda beda.

“Jaga anak-anak sampai usia matang, dan tidak membuat anak mereka stress. Tetapi buat anak menjadi manusia yang hebat bukan hanya intelektual, tetapi daya tahannya,” terangnya.

Ia berharap para orang tua siswa mampu menjauhkan anak mereka dari masalah, dan jangan mendidik anak seperti robot.Karena pada akhirnya akan menjadi manusia yang emosional dan spirit untuk berubah.

BACA JUGA:  Gubernur VBL Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem di NTT

“Orang tua harus berikan afeksi atau kasih sayang  terhadap anak-anak, karena afeksi yang lemah maka daya tahan anak dalam menghadapi berbagai tantangan menjadi lemah,” tegasnya.

Dikatakannya manusia itu kecerdasan intelektualnya naik dan rasional merupakan kehendak dari hati. “Sehingga apabila afeksi rendah maka ikut berpengaruh pada kemampuan cara berpikir anak,” tandasnya.

Perwakilan Internasional Abacus World Compatition, Lily Sianto mengatakan, kedatangan mereka untuk mengundang Gubernur dan Wakil Gubernur NTT untuk hadir di acara penyerahan penghargaan kepada Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay.

“Nono berada pada juara pertama pada tahun 2022 sedangkan juara tiga diduduki olehnya pada tahun 2021 yang telah membawanya sampai sekarang,” ungkap lily sianto.***

error: Content is protected !!