KUPANG, HN – Uskup Agung Kupang, Mgr. Monsinyur Petrus Turang, mendukung penuh upaya Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam menjalankan program kelor.
Kelor merupakan salah satu program yang sedang dijalankan Pemprov NTT, dibawah kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat bersama wakilnya Josef Nae Soi.
“Kita dukung upaya gubernur untuk menanam kelor ini. Suster-suster kalau tidak ada bibitnya, nanti kita siapkan,” ujar Mgr. Petrus Turang, Jumat 6 Januari 2023.
Sementara Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan, gerakan tanam kelor merupakan cara paling konkret dan sederhana untuk mengatasi kemiskinan di NTT.
“Itu bisa diupayakan bersama dari pihak pemerintah maupun gereja,” ungkap Gubernur Viktor Laiskodat.
Menurutnya, dalam hubungan interaksi pembangunan NTT antara gereja, pemerintah dan masyarakat, harus terus menerus dilakukan evaluasi.
“Supaya kita tahu berapa banyak orang miskin yang sudah mampu kita selesaikan. Artinya mereka jadi manusia mandiri dalam hidupnya,” terangnya.
Dia menjelaskan, jika ada kurang lebih satu juta orang miskin di NTT, maka penanganannya bisa dibagi antara pemerintah dan gereja.
“Sehingga dalam tempo beberapa tahun kedepan, tidak ada lagi orang miskin yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),” ungkapnya.
Untuk diketahui, Gubernur Viktor Laiskodat menghadiri acara perayaan Yubileim 150 Tahun Congregation Daughters of Charity Of The Most Pecious Blood (DCPB).
Perayaan misa berlangsung di Gereja Katolik Santa Familia Sikumana, Kupang, dipimpin Uskup Agung Kupang, Monsinyur Petrus Turang.
Dalam kesempatan itu, Gubernur VBL bersama Uskup Agung Kupang dan Ketua DPRD NTT meninjau rumah biara Kongregasi DCPB yang terletak di Sikumana.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Pimpinan dan Anggota Kongregasi Suster-suster DCPB, para biarawan biarawati, pimpinan perangkat daerah lingkup pemerintah Provinsi NTT, umat dan undangan.***