Juara Dunia Lomba Matematika, Ternyata Nono Selesaikan 150 Ribu Soal

Juara dunia lomba matematika, Cesar Archangels Hendrik Meo Tnunay (Foto: Screenshoot YouTube Trans Tv)

KUPANG, HN – Siswa SD Inpres Buraen 2, Cesar Archangels Hendrik Meo Tnunay akhir-akhir ini sangat menyita perhatian publik Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan Indonesia secara umum.

Pasalnya, Archangels Hendrik yang akrab disapa Nono ini berhasil menjuarai kompetisi akademik di bidang matematika dan sampoa yang diselenggarakan Abacus Bryan Gym tahun 2022.

Kompetisi itu diikuti sebanyak 7.000 peserta dari seluruh dunia. Meski demikian, Nono berhasil keluar sebagai juara satu, disusul peserta dari Qatar dan USA.

Berkat prestasi gemilang yang ditorehkan, Nono mendapat berbagai penghargaan dan sejumlah uang tunai atas prestasi yang diraihnya.

Nono bersama ibunya Nuryati dan Founder Eksekutive Abacus Brain Gym, Angie Michaela Marella, S.psi, CHC (Foto: Screenshoot YouTube Trans Tv)

BACA JUGA:  Bunda Julie Janji Bangun Kolam Renang di Rote Ndao

Founder dan Eksekutive Abacus Brain Gym, Angie Michaela Marella, S.psi, CHC, mengatakan, Abacus World Competition  merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh siswa Abacus Brain Gym di seluruh dunia.

“Sebenarnya, kompetisi ini otomatis berlaku untuk semua anak yang belajar di Abacus Brain Gym. Dan Nono adalah salah satu anak yang mendapat beasiswa dari Founder Abacus Brain Gym,” ujar Angie, Selasa 23 Januari 2023.

Menurutnya, dalam kompetisi yang diikuti Nono, penilannya dilakukan berdasarkan jumlah file yang dikumpulkan selama kurang lebih satu tahun.

BACA JUGA:  Isu OPM Bergejolak, Mahasiswa NTT Tidak Boleh Terpengaruh

“Lebih dari 15 file yang dikumpulkan Nono dalam satu tahun. Dan itu sekitar 150 ribu soal yang dikerjakan,” jelasnya Angie, yang juga merupakan guru sempoa dari Nono.

Dia menjelaskan, proses belajar Nono dilakukan secara online dalam seminggu sekali, dengan waktu paling lama satu jam, sebelum mengikut kompetisi yang diselenggarakan.

“Tetapi Nono ini memang anak yang cerdas, jadi menangkap materinya juga cepat,” tandasnya.

Ibu kandung Nono, Nuryati, yang juga guru SD Inpres Buraen 2 ini menjelaskan, kecerdasan anaknya sudah terlihat sejak masih berusia 4 tahun.

“Nono ini kelihatan pintar matematika sejak dia usia 4 tahun. Dia juga memiliki daya ingat yang sangat bagus,” jelas Nuryati.

BACA JUGA:  Unwira Kupang Jadi Tuan Rumah Hari Studi APTIK 2022

Sebagai orang tua, kata dia, Nono tidak pernah dipaksa untuk belajar. Mereka hanya mengingatkan Nono untuk bisa memiliki kehidupan yang lebih baik dari kedua orang tuanya di suatu saat nanti.

“Kami orang tua hanya mengingatkan saja. Dan dia selalu ada waktu untuk belajar, tanpa ada paksaan dari kami orang tua,” ungkapnya.

Sementara Nono, mengaku dari semua mata pelajaran, ia lebih memilih untuk belajar matematika. “Dari semua pelajaran saya lebih suka matematika,” jelasnya.

Menurut Nono, dalam sehari ia hanya menghabiskan waktu enam jam untuk belajar. “Sehari saya belajar itu 2 jam pagi, 2 jam siang, dan 2 jam malam,” pungkasnya.***

error: Content is protected !!