Asia Terancam Resesi Seks, Berikut Deretan Negara Paling Parah

KUPANG, HN – Sejumlah negara di dunia dikabarkan akan dilanda resesi seks. Fenomena ini diakibatkan penurunan gairah berhubungan badan, menikah, atau memiliki anak.

Hal itu tentu sangat  berdampak besar terhadap angka kelahiran yang akan terus mengalami penurunan atau merosot.

Meski demikian, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sudah mengakui, jika fenomena itu akan melanda sejumlah negara Asia lain, sementara Indonesia dinilai masih jauh dari ancaman itu.

“Pertumbuhan penduduk mencapai 2,1 anak per wanita per tahun. Yang menikah 2 juta, yang hamil 4,8 juta per tahun. Artinya di Indonesia tidak ada resesi seks,” ujar Jokowi saat Rapat Kerja Nasional Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.

BACA JUGA:  New York Terapkan Kebijakan Baru, Jasad Manusia Dijadikan Pupuk Kompos

Salah satu negara yang dilanda resesi seks yaitu Korea Selatan. Negeri K-Pop ini tercatat memiliki angka kelahiran terendah di dunia, yakni hanya 0,84 pada 2020 dan turun menjadi 0,81 pada 2021.

Dengan demikian, populasi di Korea Selatan akan menyusut dari 52 juta orang pada saat ini, menjadi 38 juta orang pada 2070.

Semantara pada 2021 lalu, jumlah pernikahan di Kore Selatan juga mencapai titik terendah sepanjang sejarah, yakni 193 ribu pernikahan.

Berikut 6 negara Terancam resesi seks

KOREA SELATAN

Tak hanya enggan menikah, warga Korea Selatan yang sudah berumah tangga juga enggan memiliki keturunan.

Faktor biaya hidup tinggi, ketimpangan pendapatan dan minimnya kesempatan kerja menjadi penyebabnya. Tingkat kelahiran negeri ginseng itu 0,8 pada 2021.

BACA JUGA:  Tujuh Larangan Saat Tahun Baru Imlek yang Wajib Dihindari

PUERTO RICO

Tingkat kelahiran negara Pulau Karibia itu 0,9 (2020) atau termasuk terendah di dunia. Generasi muda memilih untuk meninggalkan Puerto Rico dan bermigrasi ke Amerika Serikat dan negara sekitarnya untuk mendapatkan peluang kerja yang lebih baik.

HONG KONG

Biaya hidup yang mahal membuat masyarakat Hong Kong berpikir ulang untuk memiliki anak. Ditambah kebijakan penguncian wilayah pada saat Covid membuat sebagian orang menunda pernikahan. Menurut data Bank Dunia, tingkat kelahiran di Hongkong hanya 0,9 (2020).

MALTA

Malta merupakan negara kepulauan di Eropa Selatan. Generasi muda di sana memilih untuk pergi dari negara itu mencari pekerjaan yang lebih baik dan peluang lebih besar. Menurut data Bank Dunia, tingkat kelahiran di Malta hanya 1,1 pada 2020.

BACA JUGA:  Deddy Corbuzier Terima Pangkat Letkol Tituler TNI AD dari Menhan Prabowo

SINGAPURA

Banyak warga Singapura ogah menikah. Pandemi juga menyebabkan generasi muda Singapura berpikir ulang tentang pernikahan dan memiliki anak karena naiknya biaya hidup dan inflasi. Tingkat kelahiran di Singapura 1,1 pada 2020.

JEPANG

Jepang mencatat rekor kelahiran terendah pada 2021, yaitu 811.604 kelahiran. Selama enam tahun berturut-turut, tingkat kelahiran terus menurun mencapai 1,3.

Dalam sebuah kuisioner, sebanyak 17,3% pria dan 14,6% wanita berusia 18-34 tahun di Jepang tak berniat untuk menikah.***

error: Content is protected !!