Kolaborasi Plan Indonesia dan Dekranasda NTT Tingkatkan Skill Siswa Disabilitas di SLB Oelamasi

Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat bersama siswa dan para guru di SLB Negeri Oelamasi (Foto: Haluan NTT)

OELAMASI, HN – Yayasan Plan International Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT berkolaborasi untuk meningkatkan skill siswa berkebutuhan khusus (disabilitas) di SLB Negeri Oelamasi, Selasa 21 Februari 2023.

Siswa siswi di SLB Negeri Oelamasi, Kabupaten Kupang ini diajarkan dan dilatih untuk membuat berbagai macam karya anyaman berbahan dasar daun lontar.

Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Sutrisno Laiskodat mengatakan, semua manusia, termasuk mereka berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama sebagai masyarakat Indonesia, khususnya NTT.

BACA JUGA:  Kolaborasi Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia Hadirkan Brand Haydrink

“Sehingga saya sebagai Ketua Dekranasda dan PKK, sudah sekian tahun selalu intens terhadap 42 SLB yang ada di Provinsi NTT,” ujar Julie Laiskodat.

Menurut Julie Laiskodat, salah satu potensi unggulan yang dimiliki dan perlu dikembangkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah daun lontar.

“Karena sekarang restoran dan hotel sudah mulai menjamur, sehingga kebutuhan seperti taplak meja dan alas gelas, saya mau dibuat dari anyaman lontar. Saya tidak mau didatangkan dari luar,” terangnya.

BACA JUGA:  Pemprov NTT Apresiasi Kontribusi Nyata Bank NTT untuk Atlet PON XX Papua

Anak-anak SLB, kata dia, membuat taplak meja dan alas gelas berbahan dasar daun lontar yang nantinya bisa dipromosikan ke restoran maupun hotel-hotel yang ada di NTT.

Dia menjelaskan, siswa siswi SLB juga diajarkan menjadi entrepreneur. Bukan sekedar diberikan pelatihan dan anyaman semata. Tetapi melatih mereka sampai pada tahap etos kerja.

“Karena saya sedih. Sering kali saya ke desa-desa, orang tua mereka tidak mau mengakui atau mencantumkan nama anak-anak ini di Kartu Keluarga (KK),” ungkapnya.

BACA JUGA:  Dua Pekan Ditutup Akibat Cuaca Buruk, Armada ASDP Kupang Kembali Beroperasi

“Khusus mereka yang berkebutuhan khusus, saya tidak mau diketawain. Saya mau mereka bisa mencari uang sendiri dan mandiri. Dengan begitu, keluarga juga tidak malu dengan anak yang memiliki kekurangan,” terangnya.

Dia menambahkan, Tuhan memberikan mereka kekurangan, tetapi juga ada kelebihan yang belum tentu bisa dilakukan oleh manusia normal pada umumnya.

“Jadi kelebihan yang mereka miliki ini yang mau kita tingkatkan,” tandasnya.***

error: Content is protected !!