KUPANG, HN – Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh meminta para pedagang di Kota Kupang untuk menjual barang kebutuhan pokok sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah disepakati.
Hal itu disampaikan Geroge Hadjoh saat melaunching pasar murah untuk beras dan 7 komoditi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kupang, Senin 13 Maret 2023.
“Para pedagang harus menjual barang kebutuhan pokok sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Jika ada yang bertindak curang dengan menjual di luar ketentuan, maka akan diproses oleh aparat hukum,” tegas George Hadjoh.
Menurutnya, Pemkot Kupang bersama TPID sudah melaunching pasar murah untuk beras dan 7 komoditi, demi menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga kebutuhan makanan pokok yang saat ini mengalami kenaikan.
Dia menjelaskan, pasar murah yang diselenggarakan merupakan upaya dari Pemkot Kupang untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, hingga ke kelurahan dan rumah ibadah.
“Tujuannya adalah untuk mengendalikan kenaikan harga yang membuat masyarakat kesulitan, apalagi menjelang bulan suci Ramadhan,” ungkap George Hadjoh.
Kepada TPID, George Hadjoh menyampaikan terima kasih, karena sudah bekerja sama, sehingga bulan Februari lalu Kota Kupang mengalami deflasi 0,77 persen.
“Angka itu mengakibatkan inflasi di Kota Kupang secara Year on Year (y-o-y) turun ke angka 5,57 persen,” pungkasnya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, Donny H. Heatubun, menjelaskan, pasar murah yang diselenggarakan berperan sebagai alat pengendali kenaikan harga, sehingga hal serupa akan dilakukan di kabupaten lainnya di NTT.
Donny juga mengapresiasi kerja keras TPID yang membuat Kota Kupang pada Februari lalu mengalami deflasi. Menurutnya pasar murah ini akan berlangsung hingga bulan Juni 2023 mendatang.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTT, Eko Yoga Cahyo Utomo, menjelaskan kegiatan pasar murah menyediakan beras medium SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dan 7 komoditi lainnya.
“Seperti minyak goreng, gula, telur, cabai rawit, cabai merah, bawang putih dan bawang merah, dengan harga jual yang mendapatkan subsidi dari Bank Indonesia NTT,” jelasnya.
Pasar Murah, kata dia, direncanakan akan dilaksanakan hingga bulan Juni 2023 dengan tempat dan lokasi yang telah disepakati oleh tim TPID Kota Kupang.
“Tujuannya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan bahan makanan pokok yang dibutuhkan,” ungkap Eko.
Eko menambahkan, dalam pelaksanaan operasi pasar khususnya beras SPHP, BULOG telah menyalurkan melalui para pedagang eceran, RPK dan retail selama periode Januari hingga saat ini, telah tersalur sebanyak kurang lebih 10,700 ton di seluruh wilayah NTT.
Perum BULOG Kanwil NTT berkomitmen untuk terus melaksanakan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) baik melalui kegiatan pasar murah seperti ini, maupun kerja sama dengan para penyalur/kios/RPK dengan harga jual yang tidak melebihi dari HET yang telah ditetapkan pemerintah.***