LABUAN BAJO, HN – Presiden Joko Widodo meresmikan ruas jalan yang menghubungkan Labuan Bajo – Golo Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 14 Maret 2023.
Peresmian Jalan Bajo-Golo Mori merupakan satu dari sejumlah agenda kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo selama dua hari, sejak tanggal 13-14 Maret 2023 di Labuan Bajo, NTT.
“Pagi ini kita lihat bahwa jalan Labuan Bajo ke Golo Mori telah selesai. Ini akan memperbaiki konektivitas, dalam rangka mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas,” ujar Presiden Joko Widodo.
Menurut Presiden Jokowi, dengan peresmian jalan, kawasan Labuan Bajo dan Golo Mori bisa berkembang dengan baik, dengan fasilitas jalan yang sudah dibangun.
“Pembangunan jalan Labuan Bajo – Golo Mori juga untuk mendukung akses kawasan ekonomi khusus Tana Mori yang berada tidak jauh dari Desa Golo Mori,” jelasnya.
Dia menjelaskan, pembangunan jalan menuju Golo Mori merupakan bagian dari bentuk perhatian dan komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, jelang pelaksanaan ASEAN Summit ke-42 bulan Mei mendatang.
“Lokasi itu nantinya digunakan untuk retreat para leaders saat ASEAN Summit 2023 di tanggal 9 hingga 11 Mei 2023 yang akan datang,” terangnya.
Ia menjelaskan, dalam KTT ASEAN yang berlangsung di Kamboja tanggal 13 November 2022 lalu, Indonesia mendapatkan mandat untuk memegang Chairmanship ASEAN 2023.
Dengan menjadi Ketua ASEAN ini, maka tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN Summit 2023, dimana Labuan Bajo ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi sebagai tempat penyelenggaraan even tersebut.
Presiden Jokowi berharap penyelenggaraan ASEAN Summit 2023 sekaligus menjadi ajang promosi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas.
“Salah satunya yakni, Desa Golo Mori yang memiliki pemandangan alam yang sangat bagus dan indah,” pungkas Presiden Jokowi.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bagi pengguna jalan.
Menurut Basuki, Akses jalan Labuan Bajo – Golo Mori mulai dibangun pada April 2022 dengan anggaran APBN senilai Rp481 miliar.
Pembangunan jalan ini sepanjang 25 km terbagi menjadi 5 segmen, yaitu Labuan Bajo – Simpang Nalis sepanjang 6,15 km, Simpang Nalis – Simpang Kenari sepanjang 6,50 km, Simpang Kenari – Warloka sepanjang 5,10 km, Warloka – Tanamori sepanjang 4,25 km, dan peningkatan jalan menuju Desa Golo Mori sepanjang 3 km.
“Dulu ruas menuju Desa Golo Mori merupakan jalan tanah dan berbatu dengan jarak tempuh 3 jam. Sekarang cukup ditempuh dalam 30 menit dari Kota Labuan Bajo, dengan pemandangan yang sangat indah,” jelas Menteri Basuki.
Selain jalan, kata dia, dilakukan peningkatan kualitas 4 jembatan yakni Jembatan Nanganae 60 meter, Jembatan Wae Mburak 35 meter, Jembatan Wae Kenari 40 meter, dan Jembatan Soknar 40 meter.
“Pelaksanaan pembangunannya di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya dan konsultan manajemen konstruksi PT Yodya Karya,” jelasnya.
Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan pembangunan Akses Labuan Bajo – Golo Mori mengedepankan pendekatan prinsip kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga bagaimana ruas jalan yang dibangun terasa nyaman, aman, dan sejuk dengan banyak pepohonan.
“Jalan wisata ini termasuk jalan dua lajur yang sifatnya arterial. Jadi kami harap masyarakat menjaga dan jangan membuat apa yang kita sebut hambatan samping, terlalu banyak warung di pinggir jalan, bahkan menjadi kumuh. Ini penting sekali untuk mempertahankan daya jual wisata di Labuan Bajo,” jelasnya.***