KUPANG, HN – Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksi pertumbuhan ekonomi di NTT ditaksir 3,4 sampai 4,8 persen di Tahun 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Donny H. Heatubun di Kupang, Senin 20 Maret 2023.
“Pertumbuhan ekonomi NTT tahun 2023 diproyeksikan tumbuh di sekitar 3,4 sampai dengan 4,8 persen,” ujar Dony Heatubun.
Sementara tekanan inflasi, kata dia, diproyeksikan melandai dengan inflasi tahunan sesuai sasaran, yakni tiga plus-minus satu.
Selain itu, Donny menjelaskan perkembangan perekonomian NTT secara umum pada Tahun 2022 dan proyeksi pertumbuhannya di tahun 2023.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan IV Tahun 2022 adalah sebesar 3,45 persen, lebih rendah dari nasional yang tumbuh di angka 5,02 persen.
“Secara tahunan pertumbuhan ekonomi NTT pada tahun 2022 sebesar 3,05 persen, lebih tinggi dari tahun 2021 yang hanya tumbuh 2,52 persen, dan realisasi belanja pemerintah menjadi salah satu penopang perekonomian NTT tahun 2022,” terangnya.
Sedangkan inflasi pada triwulan IV tahun 2022 adalah sebesar 6,65 persen, lebih tinggi dari inflasi nasional yang sebesar 5,51 persen.
“Inflasi gabungan tahunan 2022 juga lebih tinggi dari tahun 2021. Tekanan inflasi ini menurun pada Februari 2023 ke angka 5,41 persen,” ungkapnya.
Dengan begitu, Donny mengapresiasi seluruh TPID, baik provinsi maupun kabupaten/kota yang telah bekerja keras untuk menekan laju inflasi di NTT.
“Karena khusus di bulan Februari, tingkat inflasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, berada di bawah inflasi nasional,” pungkasnya.***