George Hadjoh: Toleransi di Kota Kupang Jadi Alat Pemersatu

KUPANG, HN – Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, mengakui toleransi antara warga Kota Kupang yang berasal dari beraneka ragam suku, agama dan ras sebagai alat pemersatu.

Demikian disampaikan George Hadjoh saat menjadi narasumber Dialog Program Indonesia Bisa, dengan tema Semangat Toleransi Mempersatukan Umat Beragama di Kota Kupang, Pada Perayaan Nyepi dan Bulan Suci Ramadhan, di Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang, Selasa 21 Maret 2023.

Menurunnya, semangat toleransi antar umat beragama di Kota Kupang merupakan kekayaan luar biasa dan memberi kesan hebat, serta menuai apresiasi dari orang-orang yang berkunjung kesini.

Karena itu kita berharap toleransi ini harus terus dijaga dan dipelihara oleh seluruh warga Kota Kupang,” jelas George Hadjoh.

Sementara pemerintah yang berfungsi sebagai fasilitator dan regulator akan berusaha untuk selalu hadir dalam setiap kegiatan keagamaan.

“Kegiatan kolaborasi antar umat beragama yang membangun kebersamaan harus didukung dan terus didorong,” ungkapnya.

Dia menambahkan, patahun 2023, Pemkot Kupang bersama FKUB akan berupaya menambah jumlah kampung kerukunan di Kota Kupang, yang menjadi  salah satu indikator indeks toleransi di Kota Kupang sebagai kota kasih.

BACA JUGA:  Wali Kota Pastikan Layanan Kesehatan dan Kependudukan Bagi Warga Binaan di Lapas

“Sebagai bangsa besar, yang terdiri dari keanekaragaman suku, agama dan ras, mari kita bersama isi pembangunan bangsa ini dengan hal-hal yang baik,” tandasnya.

Ketua PHBI Kota Kupang, Drs. Ambo, M, Si, mengakui nuansa yang dibangun para tokoh dalam sebuah kebersamaan, saling menghargai dan saling memberi dukungan di Kota Kupang sudah sangat nyata.

Sehingga, kata dia, ini menjadi tanggung jawab umat beragama untuk terus menjaga dan memupuk toleransi agar tidak terjadi terpecah belah.

“Keterlibatan pemerintah daerah dalam mendukung  semangat toleransi dan memberikan pandangan yang baik tentang  kerukunan umat beragama di kota ini sudah sangat baik,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Ketua PHDI Kota Kupang, I Wayan Susana.  Menurutnya warga Kota Kupang sudah bisa merawat keberagamaan dengan baik.

Hal itu terlihat dari semua elemen yang sudah terlibat, serta pemerintah yang sudah menyiapkan ruang melalui FKUB dan juga pemuda-pemuda untuk saling bahu membahu dalam perayaan-perayaan hari besar keagamaan.

BACA JUGA:  Polisi Sudah Periksa Isteri RB, Tersangka Pembunuhan Astri dan Lael

“Kami selalu mendukung setiap program dari pemerintah, apa lagi berkaitan dengan kerukunan umat beragama. Pemerintah sudah memberikan ruang  supaya perbedaan bisa dirawat,” ungkapnya.

Ketua FKUB Kota Kupang, Pdt. Jeky Latuperissa, M. Th, menyampaikan kondisi Kota Kupang saat ini menunjukkan kondisi yang rukun dengan toleransi yang baik dan menjadi tempat orang belajar tentang toleransi.

“Salah satunya dengan menambah jumlah kampung kerukunan yang saat ini sudah dilaunching di 2 kelurahan yakni Kelurahan Fatubesi dan Kelurahan Maulafa,” jelasnya.

Dia menambahkan, sesuai arahan Penjabat Walikota, tahun ini mereka akan membangun 4 kampung kerukunan lagi.  Pemerintah Kota Kupang menurutnya telah menunjukkan keberpihakan bagi rakyat secara nyata.

“Selain mengayomi, pemerintah juga memfasilitasi masyarakat untuk bertumbuh sesuai dengan hak-hak mereka,” pungkasnya.

Turut hadir sebagai narasumber, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang, I Wayan Susana, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Kupang, Drs. Ambo, M. Si, Ketua FKUB Kota Kupang, Pdt. Jeky Latuperissa, M. Th.***