KUPANG, HN – Umat Hindu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pawai ogoh-ogoh, dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Tahun 2023.
Pawai Ogoh-ogoh sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan umat Hindu, dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, NTT.
Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh, hadir langsung untuk melepas para peserta pawai Ogoh-ogoh di Jalan El Tari Kupang, Senin 21 Maret 2023 sore.
Dalam sambutanya, George Hadjoh menyebut Pawai Ogoh – ogoh yang dilakukan umat Hindu membuktikan bahwa Kota Kupang adalah miniatur Indonesia dan kota dengan toleransi terbaik dalam menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan.
Menurutnya, Acara ini merupakan fakta yang memberi pesan bagi semua orang, tentang kerja kolaborasi yang melibatkan semua pihak. Baik institusi pemerintah, swasta, komunitas lintas agama, pemuda dan masyarakat Kota Kupang, bersama-sama terlibat dan mendukung untuk menyukseskan pawai ogoh-ogoh.
“Hari ini adalah bukti bagaimana kita mengimplementasikan sikap iman kita sebagai umat beragama yang sedang membangun toleransi ini secara bersama-sama dengan kekayaan dan keanekaragaman budaya yang kita miliki,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, Pawai Ogoh – ogoh tahun ini begitu luar biasa, karena menandakan kebangkitan setelah 3 tahun lamanya dilanda pandemi covid-19, yang melumpuhkan hampir semua sektor kehidupan.
Acara hari ini juga mau menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Pawai Ogoh-ogoh Umat Hindu merupakan sebuah ritual keagamaan dan kekayaan budaya Nusantara yang ada di Kota Kupang,” terangnya.
Menurutnya momentum kali ini adalah titik penting, strategis dan sangat bermakna bagi Kota Kupang dan Indonesia, karena dalam waktu yang hampir bersamaan Umat Muslim juga akan memasuki bulan puasa, umat Hindu akan menjalani ibadah Nyepi dan di saat yang sama umat Katolik memasuki masa Advent.
“Jadi masyarakat Kota Kupang diimbau untuk mendukung upaya-upaya untuk membangun dan menjaga toleransi sesama anak bangsa di Kota Kupang. Karena kebersamaan akan menjadi kekuatan yang mendorong terciptanya percepatan pembangunan di Kota Kupang,” pungkasnya.
Ketua Panitia Pawai Ogoh-ogoh, dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, dalam laporannya menyampaikan bahwa Pawai Ogoh-ogoh tahun 2023 adalah momentum yang telah dinanti-natikan oleh Umat Hindu di Kota Kupang dan sekitarnya, karena sejak pandemi tahun 2020 tidak lagi menyelenggarakan ritual keagamaan seperti ini.
Dia menjelaskan, sehari sebelum diselenggarakan Pawai Ogoh-ogoh tersebut, di sepanjang jalan El Tari panitia memasang Penjor yang merupakan pelambangan dari naga basukih, yang memiliki makna kesejahteraan dan kemakmuran.
Penjor menurutnya merupakan simbol gunung yang memberikan keselamatan dan kesejahteraan. Pawai Ogoh-ogoh tahun 2023 diikuti oleh 13 Tempekan (Rayon) dari 19 tempekan yang tersebar di Kota Kupang, ditandai dengan barisan Gebogan ibu-ibu (Pemikul buah),” ungkapnya.
Mewakili umat Hindu di Kota Kupang, dr. Ari menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Kupang, Pemuda Gereja, Pemuda Ansor dan semua pihak yang membantu suksesnya kegiatan pawai ogoh-ogoh dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Umat Hindu Tahun baru Saka 1945.
“Semoga kebersamaan ini memperkuat tali persaudaraan dan mempertegas predikat Kota Kupang sebagai kota terindah toleransinya,” pungkasnya.***