KUPANG, HN – Sebanyak 2.000 siswa asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) segera dikirim ke negara Jerman untuk melanjutkan studinya.
Hal itu merupakan wujud komitmen dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT bersama Bank NTT untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
Sebagai bank daerah, Bank NTT tentu selalu mendukung Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, untuk membangun sektor pendidikan di NTT.
Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho mengatakan, sebagai bank milik daerah, pihaknya selalu memberikan dukungan penuh untuk kemajuan pendidikan di NTT.
Menurutnya, melalui Dinas P dan K NTT, terdapat 4 kepala sekolah SMA dan SMK yang sudah diutus untuk memastikan hubungan kerjasama antara Pemerintah Jerman dan beberapa yayasan, didalamnya termasuk Pemprov NTT.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan meeting secara daring bersama 40 kepala sekolah dan beberapa pihak yang akan membantu bekerjasama dengan Pemprov NTT melalui Dinas Pendidikan.
“Meeting itu dilakukan sejak tanggal 3 hingga 5 April kemarin, untuk membuka kesempatan kepada siswa siswi yang sudah tamat SMA untuk ke Jerman, belajar, kerja dan bisa mandiri,” jelasnya.
Dirut Aleks menjelaskan, program tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan MoU antara Pemprov NTT dan yayasan Global Katalyst di Jerman pada tanggal 2 Mei 2023 mendatang.
“Mereka ini orang Indonesia yang ada di Jerman atau diaspora yang memberikan perhatian dan dukungan kerjasama, untuk dilakukan kegiatan belajar sambil bekerja bagi anak-anak NTT,” ungkapnya.
Ia menerangkan, ada 2.000 siswa yang diberikan kesempatan untuk melanjutkan studinya ke Jerman. Seleksinya segera dimulai melalui Dinas Pendidikan NTT.
“Kami juga sudah minta izin kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiksodat untuk Kabupaten TTS disediakan kurang lebih 600 anak,” jelasnya.
Sementara jasa yang disiapkan, baik krusial maupun teknis diantaranya mulai bidang perhotelan, restoran, chef, desain interior, konsultan pajak dan asuransi.
Selain itu ada kedokteran, serta bidang teknik lainnya seperti arsitektur, informatika, teknik sipil, dan teknologi lainnya yang dibutuhkan untuk membangun Provinsi NTT, khususnya TTS.***