KUPANG, HN – Tari massal Lufut yang diikuti 2770 pelajar di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dengan nomor rekor 10920.
Pergelaran tari Lufut merupakan inisiasi dari Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Bank Indonesia Perwakilan NTT.
Kegiatan tari massal Lufut berlangsung di halaman depan Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 28 April 2023.
Selain Lufut yang adalah tarian daerah suku Helong, ditampilkan juga tarian daerah bercorak etnis Flobamora bertajuk Festa Rakyat NTT Gema Rupiah yang merupakan singkatan dari Festival Digital, Gerakan Menjaga Rupiah.
Kegiatan diikuti 2770 siswa SD dan SMP ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-27 Kota Kupang, serta memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2023, sekaligus HUT ke-70 Bank Indonesia pada 1 Juli mendatang.
Adapun formasi yang dibentuk saat pelaksanaan tarian adalah CBP yang adalah akronim dari Cinta, Bangga, Paham terhadap rupiah.
Penjabat Walikota Kupang, George Hadjoh mengatakan, semua orang wajib memiliki energi positif dalam diri, dan harus berpikir mampu melakukan segala hal dengan kemauan yang keras.
“Terbukti pagelaran kali ini dapat dilaksanakan atas usaha dan kerja keras semua pihak, khususnya kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Bank Indonesia Perwakilan NTT,” ujar George Hadjoh.
George Hadjoh menyampaikan terima kasih kepada para siswa yang sudah terlibat sebagai peserta. Harapannya semoga pegelaran budaya ini makin dikenal luas dan dicintai oleh generasi muda.
“Selain itu kegiatan ini sangat berdampak terhadap peningkatan dan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai aktivitas ekonomi kreatif yang tentunya akan menambah pendapatan masyarakat,” tandasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Donny Heatubun mengatakan, selain pemecahan rekor MURI tarian Lufut, di bawah koordinasi Dinas Pendidikan Kota Kupang, kegiatan ini menjadikan pelajar sebagai target edukasi untuk memperkenalkan Cinta Bangga Paham Rupiah lebih dini, sehingga di masa depannya dapat menjadi pemimpin bangsa yang paham perekonomian.
Dia menjelaskan, digitalisasi pelan-pelan masuk ke seluruh aspek kehidupan. Penting bagi seluruh kalangan masyarakat untuk memahami sistem pembayaran non-tunai. Sistem pembayaran non-tunai memiliki berbagai keuntungan, yang harapannya telah dirasakan dan dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
“Tentu saja seluruh rangkaian kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah tingkat Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang, OJK seluruh perbankan, dan instansi lainnya,” jelas Donny.
“Maka dari itu, saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat. Semoga hari ini menjadi contoh apa yang bisa kita lakukan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran kita pada satu tujuan yang baik,” pungkasnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan piagam rekor MURI oleh perwakilan MURI, Ignatius Awan Raharjo yang diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami., M.Si.
Turut hadir Kepala OJK NTT Japarmen Manalu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi NTT, Dra. Bernadeta Merani Usboko, M.,Si., Para Staf Ahli Walikota, Para Asisten Sekda Kota Kupang, Pimpinan Perangkat Daerah serta para Camat dan Lurah se-Kota Kupang.***