KUPANG, HN – Pelaksanaan KTT ASEAN Summit ke – 42 yang akan berlangsung tanggal 9 sampai 11 Mei 2023 di Labuan Bajo mendapat dukungan dari sejumlah pihak di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sejumlah Pendeta dari beberapa gereja di NTT wilayah Kota Kupang mendukung pelaksanaan KTT ASEAN Summit ke-42 di Labuan Bajo, NTT.
Para Pendeta berharap seluruh masyarakat NTT khususnya di Labuan Bajo, harus mendukung dan menjaga keamanan sebelum dan pasca pelaksanaan KTT ASEAN.
“Kegiatan ini sudah didukung pemerintah Provinsi NTT khususnya di Labuan Bajo. Tetapi kami meminta dukungan dari semua untuk turut menciptakan situasi aman sepanjang kegiatan KTT ASEAN di Labuan Bajo bulan ini,” kata Sepy Matenhau, Pendeta Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Maulafa Kupang, Minggu 30 April 2023.
Hal yang sama disampaikan Ketua Majelis Hosana Batuplat Basis Kota Kupang, Pendeta Dince Destrin Hayer dan Pendeta Petrus Tameno, Sekretaris GMIT Kupang. Masyarakat NTT diminta untuk menjaga dan menyukseskan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, dengan menjaga keamanan dan ketertiban.
“Kita bangga NTT jadi tuan rumah pelaksanaan KTT ASEAN ke-42. Untuk itu mari kita semua masyarakat NTT jaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan KTT Asean 2023 di Labuan Bajo,” imbau Pdt. Dince dan Pdt. Petrus.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 akan dihadiri 11 kepala negara dari anggota ASEAN dan negara sahabat.
Menurutnya, delegasi yang menyertai kepala itu diperkirakan sebanyak 550 orang, termasuk Timor Leste sebagai negara anggota ke-11 ASEAN dengan status observer sesuai hasil KTT ke-40 dan ke-41 di Kamboja.
Selain delegasi, akan ada sekitar 300 hingga 500 orang panitia nasional lintas kementerian dan lembaga, dan 1.300 pasukan pengamanan akan hadir di Labuan Bajo. Hal ini diharapkan akan berdampak signifikan untuk pariwisata Labuan Bajo.
“Ini akan berdampak langsung ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara langsung seperti transportasi, akomodasi, kerajinan maupun tidak langsung seperti suplai bahan makanan dari pertanian dan peternakan,” ungkap Shana Fatina di Labuan Bajo, Jumat (28/4/) kemarin.***