KUPANG, HN- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Bank NTT segera membuka pendaftaran program vokasi untuk lulusan SMA dan SMK yang berminat belajar dan kerja di Jerman.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya dan Bank NTT akan membentuk pokja untuk memulai proses pendaftaran.
“Nanti kita bentuk pokja bersama antara Dinas Pendidikan dan Bank NTT, sehingga saat pendaftaran kita bisa beri pemahaman dan pembekalan bagi para siswa,” ujar Linus Lusi, Selasa 2 Mei 2023.
Menurut Linus, pihaknya juga segera mengeluarkan juknis dan pengumuman, sehingga informasinya dapat diketahui oleh seluruh masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Jadi pendaftaran ini ada batas waktu. Nanti kita keluarkan juknisnya. Kita harap masyarakat bisa gunakan momentum ini secara baik,” ungkap Linus Lusi.
Sementara untuk pembiayaan akan disiapkan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank NTT dengan nilai Rp50 juta rupiah dengan bunga 0 persen.
“Jadi sistem pinjam, tetapi bunga 0 persen dan tanpa jaminan. Nanti mereka kerja dan belajar di Jerman selama 4 tahun, mereka akan kembali dan cicil sesuai pinjaman itu,” jelasnya.
“Sedangkan bagi orang tua yang mampu silahkan siap uang Rp50 juta. Tetapi bagi anak tidak mampu bisa peminjaman di Bank NTT,” tambahnya.
Linus menjelaskan, rencana itu sudah disosialisakan, sehingga program vokasi tersebut dapat menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan.
“Ini ruang yang sangat bagus. Tetapi para calon siswa harus kursus bahasa Inggris dan Jerman selama beberapa bulan, yang mana trainernya akan disiapkan,” termganya.
Dia menambahkan, kuota yang disiapkan sebanyak 3000 siswa, namun yang baru mendaftar sebanyak 100 peserta.
“Jadi siapapun yang usianya dibawah 35 tahun silahkan daftar,” tandasnya.
Pemprov NTT berencana pada tahap awal akan mengirim sebanyak 3000 siswa, dan tahap dua pada tahun 2024 nanti sebanyak 500 siswa.
Untuk diketahui, para siswa yang nantinya dikirim ke Jerman akan belajar pada sektor pariwisata, peternakan, perikanan dan IT sesuai dengan pilihan mereka.***