SUMBA, HN – Sejumlah kader potensial diusung Partai Gerindra untuk bertarung merebut kursi DPR RI pada Pemilihan Legislatif atau Pileg tahun 2024 mendatang.
Oktobius Wiritana Ringu, menjadi salah satu kader terbaik Pulau Sumba, yang bakal bertarung di Pileg 2024 dari Dapil NTT 2, meliputi Pulau Sumba, Rote, Sabu dan Pulau Timor.
Menurut Oktobius, pertarungan merebut kursi DPR RI pada Pemilihan Legislatif tahun 2024 merupakan sebuah tantangan, untuk membuktikan bahwa orang Sumba juga bisa bersaing.
“Kursi DPR RI ini adalah tantangan yang harus direbut dan diduduki, untuk memastikan orang Sumba juga bisa bersaing. Bukan mereka yang mengatasnamakan orang Sumba, sehingga jika mereka duduk disana hanya meninggalkan nama, bukan karya,” ujar Oktobius Ringu, Selasa 3 Juli 2023.
Awalnya, Oktobius tidak berpikiran untuk terjun di dunia politik, meski sejak kuliah dia sudah aktif di berbagai organisasi intra maupun ekstra.
“Sebenarnya itu bukan hal baru. Cuma, setelah pulang ke Sumba dan berumah tangga, saya lihat disini kan politik lokal, tensi lokal, dengan segala macam isu lokal, jadi saya tidak tertarik, dan memilih untuk diam,” ungkapnya.
“Saya hanya aktif saja dengan kehidupan dan urusan saya sehari-hari, seperti mengurus kebun maupun usaha saya,” tambahnya.
Dia menjelaskan, hingga jelang Pilkada 2019 lalu, masyarakat adat dari wilayah timur kemudian memintanya untuk maju, karena mungkin mereka tidak memiliki figur yang tepat untuk memimpin rakyat.
“Jadi saat itu seluruh masyarakat adat dari wilayah timur datang ke saya untuk meminta siap maju dalam kontestasi Pilkada 2019,” ungkapnya.
Meski demikian, saat itu Oktobius tidak memiliki partai sebagai kendaraan politiknya, sehingga masyarakat bersepakat untuk mengusungnya maju di Pilkada 2019 secara independen atau perseorangan.
Karena keinginan rakyat, Oktobius coba mengaminkan, meski waktunya tinggal sebulan lagi, sebelum final pemberkasan untuk maju di Pilkada 2019.
“Jujur, saat itu saya hanya ingin memenuhi rasa kepuasan masyarakat jadi saya ikut. Dan pada akhirnya terbukti benar. Jumlah KTP tidak cukup untuk lolos verifikasi,” jelasnya.
Meski begitu, Oktobius seolah menjadi primadona jelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Pasalnya, banyak partai politik yang menawarkan dirinya untuk maju di Kabupaten, maupun di Provinsi.
“Tetapi satu-satunya partai yang menawarkan saya untuk maju di pusat itu Partai Gerindra. Dan saya merasa bahwa di pusat itu adalah habitat saya,” ungkapnya.
Tawaran itu membuat Oktobius tertantang dan berpikir kembali, dan memutuskan untuk siap bertarung, setelah bertemu Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi NTT, Esthon Foenay.
“Karena Partai Gerindra sangat dikenal di Pulau Sumba, cuma tidak ada orang Sumba yang mewakili partai ini. Disitu saya mulai lihat kembali, dan ternyata benar,” sebut pengusaha Cendana ini.
Menurut Oktobius, selama ini banyak kader yang maju dari Pulau Sumba, tetapi mereka tidak bertarung untuk merebut kursi di Senayan. Mereka hanya sekedar maju dan menyumbangkan suara untuk orang lain.
Sehingga, pada akhirnya, yang mewakili orang Sumba di Senayan adalah mereka yang tidak dikenal, tidak memiliki hubungan emosional, serta tidak mengenal orang Sumba secara sosial dan kultur.
Selain itu tidak mengetahui kehidupan sehari-hari masyarakat Sumba, nilai yang berlaku, serta persoalan dan pergumulan yang dihadapi orang Sumba.
“Jadi saya berkesimpulan wajar, karena sampai saat ini situasi kita tidak berubah. Selama ini kita cukup sibuk mengusung orang yang tidak kita kenal, dan tidak memiliki rasa tanggung jawab dengan kita,” ungkapnya.
“Kalau jadi, jangankan mereka mau lantang bersuara tentang kita. Berpikir kita satu hari saja belum tentu. Itu yang membuat saya sangat cemburu, makanya saya bilang ini tidak ada pilihan lain selain kita buktikan kalau kita orang Sumba bisa, makanya muncul klaim anak sumba bisa,” tambahnya.
Sebenarnya, kata dia, untuk membangkitkan ego, spirit dan semangat, orang Sumba memang memiliki kemampuan, hanya saja kesempatan itu tidak pernah ada.
“Makanya terimakasih untuk partai Gerindra yang mau kasih kita kesempatan untuk bekiprah demi masyarakat sumba, makanya orang Sumba kalau tidak dukung Gerindra itu rugi, karena partai Gerindra satu-satunya partai yang sangat serius pikir orang sumba saat ini, saya boleh klaim begitu karena saya yang alami,” katanya.
Sehingga, kepercayaan yang diberikan Partai Gerindra harus dijawab, karena ada harga yang harus dibayar mahal. Untuk itu masyarakat Sumba harus menangkan Partai Gerinda di Pulau Sumba.
“Ketika ada dalam situasi itu, saya merasa terpanggil, punya rasa tanggung jawab yang cukup besar untuk memperjuangkan kepentingan orang Sumba. Memang hari ini saya belum bisa omong apa-apa,” terangnya.
“Karena saya belum tahu, setelah kita berhasil akan diarahkan ke komisi berapa, dan menangani apa kita belum tahu. Tetapi paling tidak ada dululah wakil kita orang Sumba di DPR RI sehingga banyak hal yang bisa kita buat lewat kursi DPR RI itu,” tegasnya.
Di Pulau Sumba, kata Oktobius, persoalan cukup banyak di hampir semua aspek kehidupan, baik di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur, perkebunan dan kehutanan yang perlu dipikirkan secara serius.
“Saya yakin, hanya orang Sumba yang memahami Sumba. Tidak mungkin orang ada orang yang lahir besar di tempat lain dengan suasana berbeda, tiba-tiba datang dan mengaku bisa mewakili suara hati kita,” jelasnya.
Dia menambahkan, banyak orang pintar di republik ini. Tetapi yang jujur dan tulus hanya segelintir orang. Sehingga ia mengaku maju dengan hati, dan tidak lagi memikirkan tentang dirinya.
“Makanya saya sudah tidak pernah minta untuk ada di partai manapun, tapi ketika ada dalam situasi ini saya harus membayar dengan harga yang sepadan dengan apa yang sudah di kasih oleh partai, artinya lewat partai ini kita dikasih kesempatan untuk mengurus masyarakat,” pungkasnya.***