KUPANG, HN – Atlet binaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur siap bersaing di babak kualifikasi Pra PON XXI tahun 2023.
Para atlet bakal bersaing merebut tiket untuk lolos ke PON XXI yang akan digelar di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara tahun 2024 nanti.
Kadispora NTT, Hildegardis Bria Seran mengatakan, atlet binaan Dispora NTT saat ini berjumlah 42 orang, terdiri dari 9 cabang olahraga (cabor).
“Sembilan cabor itu diantaranya kempo 12 orang, pencak silat 6, kickboxing 1, tarung derajat 1, tinju 6, atletik 6, wushu 2, taekwondo 4 dan karate 4 orang,” ujar Hildegardis kepada wartawan, Rabu 5 Juli 2023.
Menurutnya, atlet binaan Dispora NTT saat ini berada di sentra Pusat Pendidikan dan Latihan Mahasiswa Daerah (PPLMD) dan Pusat Pendidikan Latihan Daerah (PPLD) untuk berlatih.
Hildegardis menjelaskan, dari 9 cabor yang ada, yang sudah mengikuti Pra PON adalah cabang olahraga atletik, dimana 6 atletnya sudah dinyatakan lolos PON.
“Jadi untuk sementara, atlet binaan Dispora NTT cabor atletik yang ada di sentra PPLD dan PPLMD itu 6 atlet sudah lolos PON,” jelasnya.
Sehingga, kata dia, sekarang para atlet tinggal menyiapkan diri untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
“Supaya atlet yang kita rekomendasi di PON itu tidak sekedar peserta, tetapi harus ada target yang dicapai. Karena target kita itu medali emas,” ungkapnya.
Sedangkan bulan Juli ini giliran atlet tinju yang bakal mengikuti Pra PON di Makassar. Mereka terdiri dari 6 atlet, 3 putra dan 3 putri. Para atlet akan didampingi 2 pelatih untuk bertanding di Makassar.
Dia menerangkan, dari 6 atlet tinju itu, satu diantaranya sudah mengikuti Sea Games, dan berhasil merebut satu medali perak.
“Hanya sampai sekarang belum ada informasi terkait atlet yang ikut Sea Games dan meraih medali itu apakah sudah lolos PON atau tidak,” ungkapnya.
Sementara untuk cabang olahraga pencak silat, para atlet baru akan mengikuti Pra PON di bulan Oktober tahun 2023 mendatang.
“Dari pencak silat ini ada 6 atlet. Dua diantaranya sudah lolos PON, karena kemarin mereka ikut Sea Games, dan berhasil persembahkan medali emas,” terangnya.
Untuk cabang olahraga kempo, kata Hildegardis, para atlet akan mengikuti Pra PON di Surabaya pada bulan Agustus 2023.
“Kempo ini ada 12 atlet yang ada di sentra, dan biasanya mereka lolos PON semua. Karena atlet terbaik itu yang ada di sentra,” jelasnya.
Sedangkan cabor kickboxing masih menunggu kepastian atlet muaythay Susanti Ndapataka, karena sebelumnya dia terlambat mengikuti seleksi untuk Sea Games, sehingga ia berlatih di kickboxing.
“Untuk cabang olahraga tarung derajat, wushu, taekwondo dan karate belum ada informasi. Tetapi saat ini para atlet sudah masuk program latihan khusus, jadi mereka sudah siap untuk bertanding,” terangnya.
Dijelaskan Hildegardis, para atlet di sentra sudah mulai berlatih sejak bulan Januari lalu, dengan program latihan fisik. Sedangkan sekarang itu program latihannya khusus untuk teknik dan taktik.
“Memang latihan fisik juga ada, tetapi tidak seperti program latihan umum. Kalau di khusus itu mereka dipersiapkan untuk tanding dan bagaimana untuk menang,” jelasnya.
Untuk konsumsi, atlet mendapat tunjangan yang dialokasikan dari APBD. Atlet juga mendapat uang saku, sedangkan pelatih diberikan honor yang layak.
“Jadi mereka makan itu tiga kali. Pagi, siang dan malam. Sedangkan sore itu ada snack. Mereka juga ada uang saku, pelatih juga ada honor yang layak,” pungkasnya.***