Baliho Ganjar dan Jokowi Dicopot Warga, Ini Respon PDIP NTT

Ketua DPD PDIP NTT, Emilia Julia Nomleni (Foto: HN)

KUPANG, HN – DPD PDIP Provinsi NTT menanggapi aksi pencopotan baliho Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo di Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Minggu 6 Agustus 2023 lalu.

Ketua DPD PDIP NTT, Emilia Julia Nomleni mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengecekan terhadap aksi dibalik pencopotan baliho Ganjar dan Jokowi.

“Kita sedang cek. Apakah ada unsur kesengajaan, atau memang teman – teman kita yang pasang di tempat yang tidak tepat,” ujar Emi Nomleni, Selasa 8 Agustus 2023.

Menurutnya, jika terbukti ada unsur kesengajaan di balik aksi pencopotan baliho Ganjar dan Presiden Jokowi , maka PDIP NTT tentu akan marah.

“Kalau betul ada unsur kesengajaan maka tentu kita marah. Tetapi kalau itu bagian dari kelalaian kita yang menempatkan di tempat yang tidak pas, tentu kita hormati seluruh proses itu,” jelansya.

BACA JUGA:  DPW PAN NTT Solid Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024

Dia menegaskan, PDIP NTT tidak ingin jika baliho Calon Presiden (Capres) 2024 dicopot – copot seperti yang terjadi di Lasiana, Kota Kupang.

“Kita tidak mau calon presiden kita dicopot-copot begini. Tetapi ini soal regulasi saja. Namun kalau ada unsur kesengajaan pasti kami marah,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mencopot baliho berukuran jumbo yang menampilkan gambar Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo.

Pencopotan baliho Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo terjadi di Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Minggu 6 Agustus 2023.

BACA JUGA:  Oknum Karyawan di Kupang Gelapkan Uang Perusahaan untuk Bayar Hutang dan Bermain Judi Online

Ako Giri, selaku pemilik lahan dan papan reklame mengaku jika baliho Ganjar yang disandingkan dengan gambar Presiden Jokowi dibongkar karena dipasang di lahan miliknya tanpa izin.

“Pemasangan baliho ini ilegal. Karena tidak ada izin atau pemberitahuan kepada kami sebagai pemilik lahan sekaligus pemilik papan reklame ini,” ujar Ako Giri.

Menurut Ako Giri, pada tanggal 3 Agustus 2023 dirinya dikagetkan dengan pemasangan baliho jumbo milik Ganjar dan Jokowi di lahan miliknya.

“Sehingga saya langsung konfirmasi ke berbagai pihak, termasuk perusahan reklame. Tetapi semuanya tidak ada yang mengetahui hal tersebut,” tegansya.

BACA JUGA:  Vivick Tjangkung Minta Anggota Polres Lembata Jaga Nama Baik Institusi Polri

Ako juga coba membangun komunikasi dengan berbagai pihak terkait tanggung jawab atas pemasangan baliho tersebut, namun tidak ada yang merespon.

“Sehingga hari ini kami turunkan saja balihonya. Saya harus kasih turun baliho ini karena akan dikenakan pajak reklame kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang,” ungkapnya.

Ako menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapat dari warga sekitar, menyebutkan bahwa pada 3 Agustus 2023 dini hari, ada sekelompok orang yang datang menggunakan mobil pick up untuk memasang baliho itu.

“Jadi ada saksi yang lihat mereka itu datang dengan mobil pick up dan mengenakan cadar untuk memasang baliho ini,” pungkasnya.***

error: Content is protected !!