JAKARTA, HN – Badan Pangan National Food Agency (NFA) terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder pangan dan seluruh masyarakat untuk mewujudkan visi ‘Merdeka Pangan’.
Rangkaian kegiatan yang mengusung semangat ‘Sinergi dan Kolaborasi Mewujudkan Merdeka Pangan’ akan diadakan di alun alun Kantor Gubernur NTT, Sabtu, 12 Agustus 2023 besok.
NFA melalui kegiatan ini berkolaborasi dengan Pemprov NTT dan Pemkot Kupang untuk menyapa masyarakat dengan berbagai kegiatan.
Rangkaian kegiatan meliputi senam pagi, sarapan berbasis B2SA, bantuan pangan untuk Keluarga Risiko Stunting. B2SA Action juga menghadirkan pendongeng Kak Tony, festival kuliner NTT, serta gelar pangan lokal.
Tidak hanya itu, Gerakan Pangan Murah (GPM) juga hadir dengan menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok strategis dengan harga yang lebih terjangkau.
Kebutuhan pangan yang disiapkan GMP berupa beras, gula, telur, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga kebutuhan pokok untuk masyarakat merupakan fokus dan perhatian dari Presiden Indonesia Joko Widodo.
“Karena memang pangan ini memberikan andil signifikan terhadap pergerakan inflasi,” ujar Arief Prasetyo melalui siaran pers diterima media ini, Rabu 9 Agustus 2023.
Sehingga, kata dia, NFA secara konsisten menggelar GPM di berbagai daerah, khusus masyarakat Kota Kupang, agar memperoleh bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
“Agar dapat membantu masyarakat Kupang untuk membeli bahan pangan dengan harga yang relatif murah,” ungkap Arief.
Sebelum berbelanja di GPM, masyarakat diajak mengikuti senam bersama. Menariknya, usai senam, akan disediakan 15.000 butir telur ayam rebus untuk disantap bersama.
NFA mendorong gerakan gemar makan telur sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gizi dan mencegah stunting.
Telur dengan banyak kandungan nutrisinya bisa menjadi asupan yang baik bagi pertumbuhan, sehingga masyarakat Indonesia terhindar dari stunting.
Selain itu, upaya penurunan stunting juga NFA upayakan melalui pemberian bantuan pangan daging ayam dan telur ayam.
Adapun untuk kegiatan penyaluran bantuan pangan tersebut akan diserahkan kepada sekitar 700 Keluarga Risiko Stunting (KRS) berdomisili di Kupang dengan paket bantuan berupa 1 kg daging ayam beku dan 10 butir telur ayam.
Seperti diketahui, bantuan pangan ini merupakan penugasan pemerintah melalui NFA, di mana pengelolaan dan pendistribusiannya dilaksanakan oleh ID FOOD dan PT Pos Indonesia.
Total bantuan pangan daging ayam dan telur ayam tersebut menyasar 1,4 juta KRS di 7 (tujuh) provinsi dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi.
Selain di Provinsi NTT, 6 provinsi lainnya yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara.
Lebih lanjut, NFA juga menggencarkan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal sebagai bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan.
Karena itu, dalam kegiatan ini, juga dikenalkan pangan lokal khas NTT yaitu jagung bose dengan isian sei sapi dan ikan yang dilengkapi sayur daun kelor serta jus buah segar sebagai menu sarapan bersama.
“Ini bagian dari kampanye gerakan B2SA yang secara terus menerus kita sampaikan, kita kenalkan, dan internalisasikan di berbagai lapisan masyarakat,” jelas Arief.
Menurutnya, penganekaragaman pangan ini sangat urgen karena menjadi fondasi ketahanan pangan dan juga mendorong kemandirian pangan.
“Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang meminta agar kemandirian pangan di setiap daerah terus diperkuat dengan mengembangkan sumber pangan berbasis kearifan lokal,” ungkap Arief.
Salah satu upaya internalisasi penganekaragaman pangan berbasis kearifan lokal difokuskan pada kalangan anak-anak. Oleh karena itu, dalam rangkaian kegiatan tersebut, NFA juga menghadirkan B2SA in Action berupa dongeng tentang pangan B2SA yang akan diceritakan oleh Kak Tony dan Cihuy, salah satu alumni Indonesia Got Talent 2022.
Edukasi pangan beragam akan menarik disampaikan dalam format dongeng karena sifatnya yang menyenangkan dan menghibur anak-anak, sehingga semakin menyadarkan generasi muda pentingnya mendapatkan pangan B2SA untuk hidup sehat, aktif, dan produktif.
“Semangat merdeka pangan kita gaungkan bertepatan dengan tibanya bulan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Ini menjadi momentum yang baik bagi kita untuk membangun sinergi yang kuat dengan seluruh stakeholder pangan,” terangnya.
“Menjadi harapan kita bersama bahwa inflasi pangan tetap terjaga, stabilitas harga terkendali, pangan tersedia dengan cukup, beragam, dan dari aspek keamanan konsumsinya juga terjamin,” pungkas Arief.***