FLOTIM, HN – Calon Gubernur NTT, Fransiskus Xaverius Lara Aba melanjutkan safari politinya di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Frans Aba mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat, termasuk para driver atau sopir travel dan ojek laut penyeberangan Larantuka-Adonara.
Rabu 16 Agustus 2023 malam, belasan sopir travel yang tergabung dalam komunitas Garda Nagi Rentcar (GNR) bertemu dengan Frans Aba.
Para sopir menunjukkan ketertarikan terhadap gagasan visioner Frans Aba yang ingin mewujudkan kestabilan ekonomi berbasis penguatan konten profesi lokal masyarakat setempat.
Gagasan ini diapresiasi sebagai langkah positif yang bisa memberikan dampak lebih luas, tidak hanya bagi kalangan tertentu, tetapi juga untuk seluruh kelompok masyarakat termasuk sopir.
Sekretaris sekaligus Pendiri GNR, Yulius David Tadon mengatakan, pihaknya selama ini mengikuti perkembangan terkait gagasan Frans Aba yang disampikan di beberapa kesempatan melalui media sosial.
“Ide bapak untuk mengutamakan para pekerja lokal dan membatasi raksasa – raksasa bisnis di wilayah NTT itu suatu hal yang perlu kami apresiasi,” ujar David Tadon.
Menurut David, nasib para sopir belum mendapat perhatian dari Pemda setempat, sehingga mereka mengapresiasi ide Frans Aba yang mempromosikan perlindungan dan pemberdayaan bagi para sopir.
“Nasib kami kurang diperhatikan. Padahal, kami sudah bentuk kelompok resmi dengan anggota 50 an orang dan sudah memiliki akte notaris beserta AD/ART yang jelas,” jelasnya.
Mewakili komunitas GNR, David berharap harus ada regulasi jelas untuk melindungi mereka, terutama memberdayakan para sopir.
Dialog yang berlangsung di Hotel Sunrise ini, Frans Aba menawarkan solusi praktis untuk mendukung kehidupan para sopir dalam jangka panjang.
Frans Aba mengakui peran penting dari komunitas GNR yang telah membentuk kelompok resmi dengan anggota 50 an orang dan memiliki dokumen hukum yang jelas.
“Kehadiran sopir anggota GNR ini perlu diapresiasi dengan kredit poin yang tinggi. Upaya teman-teman sopir membentuk komunitas yang legal, terstruktur, dan dengan AD/ART ini punya arti yang besar,” jelasnya.
Frans Aba menegaskan bahwa dukungan pemerintah setempat sangat diperlukan untuk mendorong perkembangan komunitas semacam ini Kabupaten Flores Timur.
“Ini wadah legal yang mesti diisi atau didukung langsung oleh sentuhan kebijakan pemerintah. Ini kesadaran politik yang positif dan luar biasa,” ungkapnya.
“Bukan soal jadi gubernur atau tidak, saya akan tetap support dan sebisa mungkin mengadvokasi bukan hanya para petani, nelayan, kaum buruh, para honorer dan pelaku UMKM, tetapi juga kalian para sopir,” tambahnya.
Frans Aba menguraikan tiga poin penting yang bisa membantu para sopir. Pertama, ia menekankan perlunya kemerdekaan profesi bagi para sopir, yang mencakup kemampuan untuk menyuarakan aspirasi mereka terhadap kebijakan transportasi yang mengatur ijin trayek, tarif, dan jalur.
“Sehingga tidak ada kesan pilih kasih atau ada ketimpangan prioritas untuk kelompok tertentu saja,” ungkap Frans Aba.
Kedua, Frans Aba mendukung pembentukan koperasi komunitas yang tidak saja bergerak di simpan pinjam keuangan, tapi juga mengatur kebutuhan dasar pekerjaan lain, misalnya sparepart dan lain-lain.
“Kalau aspek produksi kalian tak bisa kuasai, ya sedapat mungkin distribusi dan retail kebutuhan pokok kendaraan bisa kalian kuasai. Ini untuk menekan harga perawatan,” jelansya.
Ketiga, Frans Aba mengajak para sopir untuk memikirkan alternatif lain yang dapat menunjang kehidupan mereka di masa depan, seperti mengembangkan usaha kecil menengah atau UKM.
“Unit usaha ini pasti akan saya dukung, terutama saya akan beri edukasi terkait bagaimana berbisnis dengan konten lokal dan bagaimana memaksimalkan potensi keuangan kelompok kalian,” terangnya.
Frans Aba menegaskan komitmennya untuk mendukung para sopir dan masyarakat secara keseluruhan.
Dia berencana memberikan edukasi, pelatihan, dan dukungan untuk mengoptimalkan potensi keuangan kelompok tersebut.
“Akan diadakan pelatihan kompetensi untuk kalian secara periodik. Ini investasi bukan untuk saya, tapi untuk teman-teman sopir dan anak cucu mereka,” pungkasnya.***