KUPANG, HN – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (Bunda PAUD) se Provinsi NTT menandatangani komitmen bersama untuk menyukseskan transisi belajar yang menyenangkan dari PAUD ke SD.
Penandatanganan komitmen itu dimulai dari Bunda PAUD NTT, Julie Sutrisno Laiskodat dan diikuti Bunda PUAD lain dari 22 Kabupaten / Kota yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) NTT ini berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Kamis 24 Agustus 2023.
Bunda PAUD NTT, Julie Sutrisno Laiskodat dalam sambutan mengaku bangga, karena Nusa Tenggara Timur menjadi pilot project program Gebyar PAUD.
“NTT hari ini merasa bangga sekali, karena jujur saja di peta itu hampir tidak terlihat. Tetapi sekarang justru menjadi pilot project kegiatan ini,” ujar bunda Julie Laiskodat.
Bunda Julie berharap kepada Bunda PAUD se NTT agar komitmen yang sudah ditandatangani bersama bisa dijalankan untuk melahirkan SDM yang unggul mulai dari PAUD, SD dan seterusnya.
“Ini harus jadi komitmen kita seumur hidup. Jadi tolong pulang ke kabupaten masing – maisng untuk gerakan ini harus diterukan sampai tingkat dasawisma. Tidak boleh stop,” ungkapnya.
Bunda Julie meminta semua Bunda PAUD se-NTT untuk berkomitmen melaksanakan program PAUD, demi terciptanya SDM yang berkualitas di masa depan.
“Saya menitipkan program ini untuk terus dilanjutkan. Saya boleh tinggalkan NTT, tetapi saya mengandalkan kalian untuk melanjutkan,” pungkasnya.
Kepala BPMP NTT, Herdiana berterima kasih kepada bunda-bunda Paud yang telah mengikuti Gebyar Paud NTT ini.
“Saya banyak belajar dari best praktis bunda Paud, sehingga bisa saling mengisi. Bukan sekedar seremoni, tapi bisa eksen untuk masa depan NTT di kemudian hari,” katanya.
Ketua DWP Kemendikbudristek, Xanty Dwi Putri mengajak seluruh stakholders, bunda Paud, orang tua, guru agar sama-sama gelar aksi nyata.
“Kami selalu mengawal, terima masukan jika ada kendala di lapangan. Mudah-mudahan acara seperti ini bisa digelar di kabupaten lain,” jelasnya.
Dia mengatakan banyak guru-bagus bagus di daerah, walaupun infratsuktur sangat minim. “Disitulah kami bisa saling membantu,” katanya.
Tahun 2024, dia akan menyelesaikan tugasnga, namun gerakan ini tetap rerus dilakukan, agar terciptanya merdeka belajar bagi anak-anak.***