KUPANG, HN – PT. Global Edukasi Talenta Inkubator (LPK GeTI Incubator) mengadakan kegiatan Temu Alumni Prakerja Daerah NTT di Hotel Neo by Aston Kupang, Sabtu 7 Oktober 2023 sore.
Kepala Dinas Sosial NTT, Yosef Rasi yang mewakili Pj. Gubernur NTT, Ayodhia G.L Kalake mengaku pentingnya menjaga keberlanjutan program Kartu Prakerja di NTT.
“Saya ingin ada keberlanjutan. Kalau selama ini sudah berjalan 1000, saya ingin terus dikembangkan agar banyak generasi milenial baru yang tahu tentang ini dan bisa mengembangkan kemampuan dan kompetensi mereka,” kata Yosef Rasi.
Dia mengungkapkan harapannya agar program Kartu Prakerja tidak hanya berhenti pada tahun 2024, tetapi harus terus dilanjutkan.
Hal ini, kata dia, disebabkan oleh keterbatasan kemampuan keuangan daerah saat ini. Yosef berharap pemerintah pusat terus mendukung program ini sehingga dapat menjangkau semua desa di NTT.
“Kita harap program ini bisa sampai ke tingkat desa, karena produktivitas terbanyak ada di desa. Kalau ini bisa terjangkau maka produk-produk masyarakat itu akan lebih meningkat,” jelasnya.
Yosef Rasi mencatat, salah satu masalah yang dihadapi masyarakat NTT saat ini adalah kurangnya pemasaran untuk produk-produk masyarakat.
Sehingga dia berharap para peserta program Prakerja yang sudah dilatih dapat menjadi pendamping dan fasilitator untuk membantu pemasaran produk-produk tersebut.
“Dengan bantuan dari pemerintah pusat melalui generasi Milenial ini, kami yakin bahwa NTT bisa bersaing lebih baik,” tegasnya.
Selain itu, Yosef berpendapat jika potensi NTT dikembangkan secara baik, kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bisa diminimalisir.
Yosef kemudian memberikan contoh, jika potensi garam yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur dikembangkan secara baik, maka akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
“Kalau potensi garam dikembangkan, maka akan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk bekerja ke luar negeri,” pungkasnya.
Direktur Hukum Umum dan Keuangan Prakerja, Sidiq Juniarso, mengatakan, Kartu Prakerja bertujuan memberikan akses pelatihan kepada masyarakat.
Menurutnya, pihaknya juga bermitra dengan berbagai ekosistem untuk menjalankan program Kartu Prakerja untuk masyarakat.
Selain itu, kata Sidiq, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk memperoleh masukan yang dibutuhkan.
“Karena kami tidak bisa jangkau semua permasalahan di seluruh Indonesia, tetapi kami berusaha semaksimal mungkin untuk menjangkau pelatihan dan kategori yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkap Sidiq Juniarso.
Menurut Sidiq, pelatihan yang paling diminati masyarakat NTT ada 5 kategori, diantaranya administrasi dan tata usaha, pemasaran, desain grafis dan ilustrasi, animasi, serta teknologi informatika.***