Belajar Diplomasi Internasional, ESCS Kupang Gelar Simulasi Sidang PBB

KUPANG, HN – Sebanyak 17 siswa dan siswi Excellent Spirit Christian School (ESCS) Kupang mengambil bagian dalam simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis 26 Oktober 2023 siang.

Person in Charge (PIC) Kegiatan, Maria Regina Kelen Toby mengatakan, Simulasi Sidang PBB yang digelar ESCS Kupang adalah dalam rangka memperingati Hari United Nation.

“ESCS Kupang selalu merayakan Hari United Nation dan biasa berdoa untuk pemimpin dunia dan masalah yang ada di negara,” ujar Regina Kelen.

Menurut Regina, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang cara kerja PBB dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan.

“Jadi kami inisiatif merubah cara kami merayakan Hari United Nation dengan membuat simulasi rapat PBB, supaya para siswa mengerti bahwa aturan yang dikeluarkan PBB itu ada caranya,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Frans Aba Sentil Pertumbuhan Ekonomi NTT yang Sangat Rendah di Era Victory-Joss

Regina menjelaskan, dalam sidang simulasi PBB, mereka memilih dua isu besar untuk dibahas, yaitu kesetaraan gender dan kualitas pendidikan.

“PBB kan ada banyak lini yang dibawahi. Jadi kami pilih yang paling marak terjadi, yaitu kesetaraan gender dan kualitas pendidikan,” jelasnya.

Meski kegiatan ini pertama kali dilakukan, kata dia, para siswa dibantu oleh guru atau pendamping mereka dalam membuat opening speech dan position paper.

“Jadi anak-anak sudah didesain dengan teacher untuk bantu mereka membuat opening speech dan position paper,” ungkap Regina.

Regina berharap dengan adanya kegiatan simulasi sidang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), para siswa bisa memahami sistem kerja dari PBB.

BACA JUGA:  Pemkot Kupang Apresiasi Prestasi dan Kinerja Bank NTT

“Harapannya semoga anak-anak lebih paham bahwa PBB itu sistem kerjanya bagaimana, dan bisa menginspirasi sekolah lain untuk melakukan hal serupa,” terangnya.

Selain itu, kata Regina, kegiatan ini juga membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk berpikir kritis, berbicara di depan umum, serta berdiskusi dan mengemukakan pendapat.

“Jadi kami rasa ini hal yang sangat positif dilakukan untuk anak-anak, baik di tingkat SD SMP dan SMA,” pungkas Regina.

Student Body President, Hanna Lie Djauw menjelaskan, melalui kegiatan ini, mereka bisa meningkatkan public speaking dan kepercayaan diri melakukan riset untuk masa depan mereka.

“Saya ingin belajar meningkatkan kepercayaan diri kami, dan saya percaya melalui kegiatan ini kami dapat belajar perspektif negara lain,” jelasnya.

BACA JUGA:  Siap Datangkan Guru Bahasa Mandarin, Konjen RRT Tinjau Kesiapan ESCS Kupang

Hanna, yang mengambil peran sebagai wakil Saudi Arabia memfokuskan perhatian pada isu kesetaraan gender di negaranya.

“Saya perwakilan dari Saudi Arabia, dan masalah yang saya ambil adalah kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan,” ungkapnya.

Menurut Hanna, persoalan besar yang muncul di Saudi Arabia adalah dimana kaum perempuan tidak diberikan proporsi yang sama untuk mengaktualisasikan diri mereka.

Sedangkan laki-laki diberi kebebasan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan non domestik seperti pengacara, alih konstruksi dan lain sebagainya.

“Sehingga saya percaya bahwa perempuan seharusnya bisa mendapatkan kesempatan yang sama seperti laki-laki,” tandasnya.***

error: Content is protected !!